This Is Our Happy Ending 1

1.2K 75 97
                                    






VOTE??

"Kenapa tidak membangunkan ku? " Jiaqi sedikit tersentak saat seseorang memeluknya dari belakang dengan sangat erat.

"Xuan, kau sudah bangun? "

Kekehan kecil meluncur dari bibir Yaxuan yang kemudian melepas pelukannya, duduk di salah satu kursi di sana dengan matanya mengamati Jiaqi yang sibuk menyiapkan makan siang untuk mereka.

"Kau tampan saat memakai apron seperti itu" puji Yaxuan tiba-tiba membuat Jiaqi menghentikan kegiatan memotong sayurannya dan menoleh pada Yaxuan sembari tersenyum dengan sangat lembut.

"Begitukah? "

Yaxuan mengangguk kecil dan membuang napas,
"Hari ini kau akan pergi? "

Lagi-lagi Jiaqi menghentikan kegiatannya memotong sayuran, kali ini tidak ada senyum lembut di wajahnya melainkan raut bersalah yang ada di sana,
"Maaf" lirihnya.

Sejenak Yaxuan terdiam. Dia ingin menahan Jiaqi untuk tetap di sisinya tapi bagaimanapun dirinya tidak bisa lebih egois daripada ini,
"Begitu rupanya...... Kalau begitu aku akan tidur sendiri malam ini, sepi sekali" kekeh Yaxuan menertawakan betapa menyedihkan dirinya.

Kalimat Yaxuan membuat Jiaqi semakin merasa bersalah. Tapi jika Jiaqi menetap di sini, dirinya juga akan tetap merasa bersalah,
"Yaxuan, bagaimanapun ak-"

"Aku tahu" potong Yaxuan dengan cepat. Tatapannya menerawang jauh dan matanya menyiratkan hal-hal yang tidak dapat diutarakan.

"Kau membuatku terlihat seperti pemeran antagonis jika kau tetap di sini" bersamaan dengan itu Yaxuan pergi meninggalkan dapur.

"Mau kemana? " Jiaqi menahan tangan Yaxuan yang seolah menghindari tatapan matanya.

"Membersihkan kekacauan yang kau ciptakan di kamarku semalam. Kita tidak boleh meninggalkan jejak, bukan? " terang Yaxuan dan menyentak tangan Jiaqi yang menggenggamnya.

Ditempatnya Jiaqi membuang napas dan mengacak surainya. Rasanya apapun langkah yang akan ataupun sudah Ia ambil adalah sebuah kesalahan.






.






.







.







"Aku pulang" Jiaqi mendorong pintu dengan cat putih di hadapannya dengan perasaan campur aduk.

"Uh? Dari mana? " seorang pemuda dengan surai setengah basah keluar dari kamarnya dan itu membuat Jiaqi semakin tidak karuan.

"A-ah, aku hanya membeli beberapa cereal dan susu. Kau sudah pulang? " tanya Jiaqi.

Si pemuda berjalan menuju Jiaqi dan memeluknya dengan sangat erat tanpa mengatakan sebatas katapun.

"Ada apa, sayang? " lirih Jiaqi berbisik pada ceruk si pemuda dan memeluk pinggangnya setelah menaruh kantung belanjanya.

"Aku baru saja sampai rumah dan kau tidak ada di rumah. Aku menelponmu tapi kau tidak mengangkatnya. Aku merindukanmu" terang si pemuda dengan nada merajuknya pada Jiaqi.

"Aku hanya pergi berbelanja di supermarket sebentar, semalam aku lupa mengisi daya ponselku. Maaf membuatmu khawatir, Chengxin-er" jelas Jiaqi lalu menangkup kedua pipi pemuda bernama Dong Chengxin itu dan mengecup dahinya singkat.

"Keringkan suraimu dengan benar" tegur Jiaqi meraih handuk kecil yang disampirkan pada bahu Chengxin dan mulai membantu Chengxin mengeringkan surainya.

时代少年团 - Teens In Love StoryWhere stories live. Discover now