(WenXuan) Immature Love (2)

1K 88 79
                                    

Halo semuaaa~~~








Jangan lupa tinggalkan jejak~





















VOTE??

"Yaowen... Aku takut" lirihnya dengan nada bergetar.

Dia adalah Liu Yaowen. Ayah dari anak yang sedang dikandungnya saat ini. Kekasihnya. Dan mungkin satu-satunya orang yang masih bisa Ia percaya saat ini.

Yaowen menggeleng cepat dan membelai punggung Yaxuan yang bergetar,
"Jangan takut. Aku bersamamu, tidak ada yang perlu ditakutkan. Kita akan berjalan bersama. Aku akan melindungimu, aku akan melindungi---- calon bayi kita"

Dan saat Yaowen kembali merasakan bajunya basah akan air mata Yaxuan, dirinya merasa hancur.

Dia yang telah membuat Yaxuan seperti ini. Dia yang telah menghancurkan kekasihnya sendiri. Alih-alih menjaga Yaxuan, Yaowen justru membuatnya seperti ini. Ini semua salahnya. Ini semua adalah apa yang seharusnya Ia pertanggungjawabkan.

Dia tidak akan melarikan diri. Terpikir melakukannya pun tidak sama sekali. Dia hanya akan menggenggam tangan orang ini selamanya dan bersumpah tidak akan pernah melepaskannya.

"Kita kembali dan membicarakan ini semua dengan keluarga mu, bag-"

Yaxuan menggeleng lemah dan membuat kalimat Yaowen terhenti.

"Aku sudah bukan bagian dari mereka" tutur Yaxuan.

Yaowen tidak bodoh untuk tidak memahami hal itu. Itu artinya mereka menolak Yaxuan dan bayinya.

Hatinya hancur. Matanya menjadi gelap karena marah dan rasa bersalah.

Bahkan Yaowen telah membuat kekasihnya menderita sejauh ini. Masih pantas kah Yaowen untuk Yaxuan?

"Yaxuan" Yaowen meraih kedua tangan Yaxuan dan menggenggamnya erat.

Dingin. Itu yang Yaowen rasakan. Entah berapa lama Yaxuan berkeliaran di luar hingga tangannya sedingin ini.

Dan lagi-lagi itu membuatnya hancur.

"Tatap aku" pintanya, dan Yaxuan seketika menurutinya.

Mata keduanya beradu.

Dalam pantulan satu sama lain di dalam iris keduanya yang gelap tersirat rasa bersalah, ketakutan, putus asa, dan penyesalan. Tapi yang paling jelas di sana adalah sebuah perasaan untuk tidak pernah melepaskan satu sama lain. Untuk saling percaya dan tetap ada bagi satu sama lain. Itu bukan hanya tersirat namun begitu jelas seolah terucap dengan lantang dari sana.

"Kita tahu apa yang kita lakukan hari itu adalah sebuah kesalahan. Adalah apa yang seharusnya tidak kita lakukan dan kita bahkan tidak akan pernah menduga semuanya akan berakhir seperti ini--" Yaowen memberi jeda menyadari punggung Yaxuan kembali bergetar. Tangannya kini sudah beralih menahan bahu Yaxuan agar pemuda itu mampu berdiri dengan kokoh.

Tidak ingin Yaxuan jatuh. Tidak ingin Yaxuan merasa sakit.

"--Tapi kita sudah sama-sama sepakat, bukan? Bahwa kita tidak boleh melarikan diri dari akhir ini, juga bahwa kita tidak boleh membenci calon bayi kita yang tidak berdosa. Bagaimanapun, dia juga akan hadir di masa depan. Dia hanya---hanya hadir lebih cepat dari yang seharusnya" lanjut Yaowen.

Dengan lembut, Ia membelai puncak kepala Yaxuan dan sesekali menghapus air matanya walau kristal bening itu terus menerus turun.

Benar. Ini hanya datang lebih cepat dari yang seharusnya. Toh pada akhirnya Ia juga akan tetap bersama Yaowen. Itu yang keduanya inginkan suatu saat nanti. Hanya saja ini justru datang lebih awal dari yang mereka kira dan mungkin-- dari yanh mereka inginkan.

时代少年团 - Teens In Love StoryWhere stories live. Discover now