( QiXin ) Is It Too Late to Say I Love You?

907 68 25
                                    

Haiiiii ❤















VOTE??

"Hari ini pulang pukul berapa?"

Mendengar itu Jiaqi menoleh pada Chengxin yang duduk di hadapannya. Bertemu dengan mata bulat yang sungguh indah. Mata yang seolah selalu bercahaya dan memancarkan rasa manis yang bisa dikecap hanya dengan menatapnya.

"Lebih terlambat dari biasanya. Aku akan ada survei tempat untuk pembangunan gedung baru. Ada apa? Apa kau ingin pergi ke suatu tempat?"

Chengxin menggeleng. Dia hanya ingin bertanya.

"Kalau begitu aku berangkat" dengan itu keduanya akan kembali bertemu pada sore hari.

Chengxin mengangguk,
"Berhati-hatilah"

Lalu Jiaqi berjalan ke luar pintu setelah mengusap kepala Chengxin singkat. Sangat singkat hanya bagai kedipan mata.

Seperti itu pagi keduanya berlalu.

Begitu menjenuhkan bukan? Tidak ada kehangatan seperti rumah tangga lainnya. Itu adalah apa yang kau dapat dalam pernikahan tanpa rasa cinta sama sekali.

Ya, keduanya menikah hanya karena kesepakatan kedua orang tuanya. Dan rumah tangga mereka selalu berjalan seperti itu. Baik Jiaqi maupun Chengxin menerima pernikahan itu atas dasar rasa hormat pada kedua orang tua mereka. Tidak ada cinta.

Sungguh kedua anak yang sangat berbakti.

Di dalam mobilnya, Jiaqi masih fokus menyetir. Ini masih pagi tapi lalu lintas sudah mulai ramai.

Bertepatan saat lampu lalu lintas menyala merah, ponsel Jiaqi berdering. Jiaqi meraih ponsel dan menyalakannya. Tersenyum singkat saat melihat layar ponselnya yang menampilkan wajah pemuda cantik dengan senyum indah. Foto pendamping hidupnya yang sungguh menawan dengan sebuah tulisan di bawahnya 'jangan lupa untuk mencintainya'.

Ya, meskipun pernikahan mereka tanpa di dasari cinta, tapi Jiaqi selalu mencoba yang terbaik untuk mencintai istrinya. Setidaknya Ia mencobanya. Ia tidak ingin membuat Chengxin merasa kecewa

Dia membaca sebuah pesan singkat dari rekan kerjanya dan membalasnya.  Setelah itu kembali fokus pada kemudinya.









.








.








.







.







"Gege!"

Chengxin tidak bisa menahan senyuman bahagia saat melihat pemuda bertubuh tinggi berdiri di depan pintu rumahnya. Dengan begitu antusias, Chengxin memeluknya erat,

"Yaowen! Kau tidak bilang akan datang berkunjung"

"Aku ingin memberimu kejutan kecil" ujar sosok yang lebih tinggi darinya.

Senyummya terangkat, mempertegas wajahnya yang sungguh tampan. Sosok itu adalah Liu Yaowen. Adik dari Chengxin dan meski begitu Ia lebih tinggi daripada kakaknya itu. Kadang Chengxin merasa kesal karena hal ini.

"Jadi kau tidak sibuk?" Chengxin meraih beberapa tas belanja yang di bawa Yaowen, berjalan ke dalam ruangan diikuti Yaowen di belakangnya.

"Aku punya waktu luang. Ayah bilang ingin meluruskan beberapa hal di perusahaan, jadi dia yang mengambil alih sementara. Lagipula aku akan sedikit sibuk dengan pertunangan ku"

"Astaga! Adikku sudah besar~"

Tidak mampu untuk menahan rasa kasih sayangnya yang meluap, Chengxin mengusap puncak kepala adik manisnya.

时代少年团 - Teens In Love StoryWhere stories live. Discover now