(QiXin) That's Ok, I'm Yours 3

1.1K 105 88
                                    































Jangan siders dong bambank :"(

VOTE?? 











⭐⭐⭐⭐⭐

CKLEK

Suara knop pintu yang di putar mengalihkan atensi Chengxin, Ia menoleh ke sumber suara. Menyadari siapa sosok di sana, Chengxin kembali berbalik. Sedikit kewalahan menyeka air matanya. Kemudian Ia berjalan melalui Jiaqi sambil mengulurkan ponsel kepada sang pemilik dan berujar,

"A-ada pesan masuk. Aku belum membacanya. Aku... Aku mau kebelakang"

Jiaqi menerima ponsel tersebut, namun tangannya dengan cepat menahan tangan Chengxin. Mengabaikan pesan masuk yang tadi diungkit Chengxin.

"Tunggu"

Jiaqi menunggu sosok itu berbalik dan  menatapnya. Namun nihil. Chengxin hanya diam di tempatnya, tanpa berniat untuk membalik badannya.

"Hiks..."

Sampai isakkan kecil mengacaukan pikiran Jiaqi begitu saja.

"Sa-sayang.. Kenapa? Jangan Menangis... Hey"

Jiaqi melepas genggamannya, lalu kembali menaruh ponsel ke meja nakas dan berjalan mendekati Chengxin namun sosok itu justru menggeser posisinya menjauhi Jiaqi dan masih membelakangi suaminya.

"Si-siapa yang menangis? Aku cuma mau ke belakang kok" cicit Chengxin.

"Mau apa?" balas Jiaqi sedikit dingin.

"Mencuci pir-"

"Sudah ku cuci"

"Kalau begitu menyuruh Xin-"

"Xinhao sudah pergi tidur, menggosok gigi, dan mencuci kakinya"

Kenapa Jiaqi melakukan semua itu? Itu adalah kewajiban Chengxin, Ia jadi merasa tak enak hati.  Chengxin sendiri jadi semakin risau akan mencari alasan apa lagi.

"Aku lelah... Mau pergi tidur"

Chengxin melangkah menuju ranjang mereka dan berbaring membelakangi Jiaqi. Jiaqi menghela napas lelah ketika istrinya terus menerus menghindarinya, Sedangkan Ia tidak paham dimana letak kesalahannya.

"Aku tidak bisa tahu kalau kau hanya diam seperti ini, istriku" Jiaqi mengikuti langkah istrinya.

Ia berbaring di ranjang dan merengkuh pinggang ramping itu dari belakang.

Perasaannya tidak tenang jika istrinya seperti Ini. Melihat istrinya seperti ini Ia merasa sakit pula.

"Jangan menangis" bisiknya sambil sesekali menghirup ceruk leher Chengxin.

"Jiaqi-er..." akhirnya suara itu muncul juga. Namun suara yang terdengar parau itu cukup menyayat hatinya.

"Heung?" balas Jiaqi semakin mengeratkan pelukannya.

"Apa salah jika aku merasa takut kehilangan dirimu?"

Jadi masalah Chengxin hari ini adalah hubungan keduanya? Tidak seperti biasanya.

Jiaqi tersenyum kecil lalu menggeleng pelan pada ceruk Chengxin,

"Tentu tidak... Akan lebih menakutkan jika kau tidak takut hal itu, sayang"

"Tapi kita bahkan sudah delapan tahun menikah"

"Tidak ada hubungannya dengan itu"

Chengxin menghela napas. Apa harus Ia merasa cemburu? Setelah delapan tahun usia pernikahan mereka, haruskah? Tidakkah itu terlalu kekanakan?

时代少年团 - Teens In Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang