Chapter 18 : Keanehan haqiqi

243 55 53
                                    

"KALIAN BERTIGA! ANGKAT TANGAN!"

"Hah?" serempak mereka bertiga.

Bu Pradipta memutar bola matanya malas, "Angkat tangan kalian!" perintahnya.

"Mah, mau ngapain, sih? Jangan aneh - aneh, deh." ujar Rizky memperingati.

"Hiya hiya hiya." sahut Bu Pradipta bernada.

"Udah cepetan! Angkat kaki kalian!"

"Hah?"

"Gimana sih bu, katanya disuruh angkat tangan! Sekarang disuruh angkat kaki! Kayaknya bentar lagi disuruh angkat ketiak deh." sewot Jordan.

"Angkat tangan kalian!" ujar Bu Pradipta membenarkan.

Mereka bertiga menurut, mengangkat tangan mereka masing - masing. "YANG TINGGI!" bentak Bu Pradipta.

Ada ada aja perilaku Ibu gue, untung sayang. Batin Rizky.

Davano, Rizky, begitu juga dengan Jordan menuruti perintah Bu Pradipta itu, mengangkat tangan mereka tinggi tinggi.

Bu Pradipta tersenyum licik, "LEPAS BAJU KALIAN!" perintahnya dengan angkuh.

"OH TIDAK! PASTI TANTE MAU CUKUR RAMBUT RAMBUT HALUS YANG ADA DI KETIAK KITA! OWWNOWWW, OMAYGATT!" teriak Jordan.

Davano meneguk susah salivanya itu, lalu menoleh ke samping, menatap horor Jordan, lalu menoleh ke depan, menatap Bu Pradipta.

"A-apa bener, Tan?" tanya Davano ragu.

"Menurut kalian bertiga, gimana?" sinis Bu Pradipta.

Davano, Jordan, begitu juga dengan Rizky menatap horor Bu Pradipta, lalu mereka bertiga saling tatap menatap.

"OH TIDAAAAAAAK!!!" teriak mereka.

"LEBAY!" sarkas Bu Pradipta.

"T-t-ta-tan-tante.. B-b-b-beneran.. M-m-ma-mau.. C-c-cu-cukur-" ucap Davano tergagap - gagap.

"YA ENGGAK LAH!" sarkas Bu Pradipta.

Mereka bertiga merekahkan senyuman secara bersamaan, "Uwuuu, syukurlaaaah!" seru mereka kompak.

"SUDAH! CEPAT! IKUTI PERINTAH SAYA!" Davano, Rizky, dan Jordan hanya bisa mendesis pelan, sungguh Bu Pradipta amat sangatlah kejam!

Mereka menghela napas, mulai melepaskan pakaian mereka masing masing, Davano menutupi dadanya itu menggunakan kedua telapak tangannya, walaupun ia masih mengenakan kaus dalam, tetap saja urat malunya masih berfungsi dengan baik, berbeda dari Jordan.

Jordan nampak santai dan biasa saja, ia malah sibuk menyisiri rambutnya itu menggunakan jari jari tangannya, lalu menepuk nepuk perut besarnya itu sembari tersenyum genit, "Gimana? Kelihatan Six pack nggak?" tanyanya.

"Hilih, makanya! Makan wortel satu kilo! Tuh mata gak bisa lihat realita apa gimana? Perut kayak gitu kok dibilang six pack!" sewot Rizky.

"JAHADDD!" balas Jordan sedih.

"BODO!" ucap mereka bersamaan.

"Sudah sudah.. Sudahi percakapan ini, SEKARANG KALIAN IKUTI PERINTAH SAYA!" lagi - lagi Bu Pradipta nge-gas.

Davano meneguk susah salivanya itu, melirik sekilas pada kedua sahabatnya yang sama - sama menatap horor mengarah Ibu berpakaian dress brokat warna brown itu.

"Sekarang kalian berbaring." perintahnya.

"B-berbaring?" beo Davano.

"Iya zheyenggg, cepetan!"

ManDavanoWhere stories live. Discover now