Chapter 23 : Kecupan

262 52 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAIII, WELCOMEBACK NI YE :V

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAIII, WELCOMEBACK NI YE :V

SIAP MEMBACA?

LET'S GO!

"Yah Pak.. masa saya harus ke perpustakaan," adu Manda tak setuju.

"Nilai kamu jeblok Manda! Kamu harus di remidi," ujar Pak Bondan, dingin.

"Yah, tapi kan Bapak bisa naikin nilai saya sedikit lagi," ucap Manda tak bersalah.

"Bapak sudah sering naikin nilai kamu Manda!"

"Sekali lagi Pak,"

"Nggak, cepat kamu ke Perpustakaan, kerjakan soal ini!" Pak Bondan menyodorkan beberapa lembaran soal Matematika.

Manda mendengus pelan, "Pak, naikin dikit etdah." Pintanya sekali lagi.

"Nggak, nilai kamu yang sekarang ini udah gak bisa ditoleransi,"

"Please, Pak.. naikin nilai saya, besok - besok saya lebih rajin belajar lagi, deh, suweer! Manda janji," Manda mengangkat satu tangannya, berusaha memperlihatkan keseriusannya itu.

"Nggak," senyuman Manda luntur begitu saja, menatap horor Pak Bondan.

"Nilai 55 minta dinaikin jadi berapa? Hah?" Pak Bondan melotot garang.

Manda terkekeh pelan, "Ngehehe, ya naikin jadi 90 atau 95, kek, Pak,"

"Anda waras?" Cerca Pak Bondan seraya berkacak pinggang.

"CEPAT! SEKARANG JUGA KAMU KE PERPUSTAKAAN! KERJAKAN TUGAS INI SAMPAI JAM PELAJARAN MATEMATIKA BERAKHIR!"

Manda mendelik kesal, "Astaga, dia kok ngegas gitu ye."

ManDavanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang