Amanda Raisa Putriana
Davano Albern
Beri apresiasi author dengan cara vote :)
Thanks ;*
Cuss, let's go!
Manda mendengus sebal, sejak tadi hingga sekarang, ia sibuk menggaruk garuk rambutnya.
"Bel istirahat kapan bunyinya, bep?" Tanya Manda menoleh ke samping, tepatnya menoleh ke arah Sindy.
"Mungkin benar lagi," jawab Sindy seadanya.
Manda mengerucutkan bibirnya, kini ia mengetuk ngetuk ujung pulpen tepat di keningnya.
Manda tersentak kaget saat kedua telinganya mendengar suara indah yang mampu membuat suasana berubah drastis.
"Baiklah anak - anak, pelajaran kita sampai sini dahulu ya,"
"Iya buuu,"
Ucapan Bu Rina mampu
membuat kedua matanya membulat, menarik dua ujung bibirnya menjadi sebuah lekungan senyuman yang ceria."Kantin kuy?" Ajaknya sembari menarik kerah baju Sindy dan Alya.
"Anjir! Jangan narik - narik kayak gini juga!" Sinis Sindy.
"Ngehehe, jangan nge-gas bep, bahaya, nanti keluar tainya gimana?"
"Ck, serah!" Pasrah Sindy.
"AAAAAAAAAA!!!" Pekik Alya histeris.
Manda tersentak kaget, menoleh ke arah Alya sembari melemparkan tatapan bingung.
"Kenapa lo? Kesurupan ye? Sini - sini, gue rukiyah, hosh.. hosh.. pergi kau setan!" Manda berceloteh tak jelas, membuat Sindy merasa risih sendiri.
YOU ARE READING
ManDavano
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Cup. Davano menjambak rambutnya frustasi, apa yang gadis gila ini lakukan padanya? Mencium bibirnya? Dengan cepat Davano mendorong tubuh gadis itu hingga tersungkur jatuh. Lebih baik ia pergi sekarang juga dan mencoba meng...