Chapter 48 : Menangis

255 28 84
                                    

Update ngarit heh😭

Hujat author, 😭🥺

Jangan dong, aku baperan orangnya, jangan yaaaa😭👉👈

3 Chap Lagi ending, siap?

















Tapi boong😂 bercanda atuh 🥴💖

Pagi sangat terasa cepat bagi Manda, ia memijit pelipis kanannya, perasaan baru saja kemarin ia menghabiskan waktu bersama Egar, memang debes satu laki itu.

Mengajaknya duduk di pinggir jalan sembari makan cilok, Manda hanya bisa geleng geleng kepala saat mengingat kejadian itu.

Sebenarnya ia sudah mandi dari dua jam yang lalu, namun menurut Manda kurang lengkap jika ia belum rebahan terlebih dahulu.

Manda menggosok gosokan rok sekolahnya itu menggunakan tangan, lalu tersenyum lebar di depan cermin besar itu.

"Good, Lo nggak burik." Ucap Manda pada dirinya sendiri.

Manda mendengus pelan, lalu membalikkan badan mungilnya itu.

"Kwaaaaa!!!"

Manda dihebohkan dengan kedatangan Egar yang berani masuk ke kamarnya itu.

Manda menyipitkan matanya, lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya itu.

"Eg.. Egar! Lo kok bisa ada di sini?!" Pekik Manda pelan.

Egar tersenyum kecil, lalu menangkap wajah Manda dengan tangannya itu.

"Bisa, lah." Jawab Egar enteng.

Manda mendelik. "Lewat mana?" Tanya Manda.

"Jendela." Jujur Egar.

Manda memutar bola matanya malas, berkat jendela kamarnya itu, Egar bisa masuk leluasa ke kamarnya.

Egar menyunggingkan senyum andalannya itu, lalu mendekat sembari merentangkan kedua tangannya, berniat memeluk Manda.

"Apaan sih, Gar!" Tepis Manda kasar.

Egar terkekeh kecil, "Mau peluk." Jujur Egar.

"Ih! Najong! Awasss!"

Egar mendecak pelan, napasnya masih teratur, ia masih melilitkan kedua tangannya pada pinggang ramping Manda. Kepalanya ia taruh tepat di ceruk leher Manda itu.

"Garrr!!!"

"Nghh, diam." Ujar Egar memberitahu.

"Ish! Awass! Risih taukk!"

"Gak mau." Egar memeluk pinggang Manda posesif.

Manda mencebik pelan, ia membiarkan Egar memeluknya dengan sesuka hati.

Manda terdiam kaku saat Egar meniup leher jenjangnya itu, Manda melotot.

"Egar! Lo-"

"Sttt, diam, Man."

Manda semakin tidak mengerti, ia menatap Egar bingung, Manda menatap Egar lewat pantulan cermin, ia bisa melihat jelas jika sekarang Egar sedang...

"EGARRR! SAKIIIT!!!"

Manda meringis, lalu memukul Egar hingga membuat laki itu terhuyung jatuh ke belakang.

Manda menatap lehernya itu lewat pantulan cermin, lalu tangan kanannya terulur memegangi bekas gigitan dari Egar.

ManDavanoUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum