Chapter 42 : Cantik

158 28 20
                                    


Teruntuk kalian, Maaf sekarang ManDavano akan di Unpub :"( karena saking pusingnya aku jadi... ya... hiks..

Maaf beribu maaf ya,








Tapi boong haha! Gak bakalan kokk💜♥😂 hehe, yaudah deh ayo baca! Sekian lama aku nggak update akhirnya bisa update juga hehe. Masih adakah yang membacaaa?

"Cium ya?"

Kedua bola mata Manda hampir saja keluar, refleks Manda mencubit pinggang Davano.

"Apaan sih!"

Davano terkekeh. "Bercanda, Man. Gak usah serius gitu."

Manda meringis-malu, sih.

"Kapan kita berangkat?"

"Kita?" Belo Davano.

"Ya-ya, kan? Kita itu maksudnya.. aku-kamu, gitu." Ucap Manda memperjelas.

"Cepetan naik, hih!"

Manda mendengus kecil, lalu mengangguk mengiyakan.

"Iya iya, ini mau naik."

Kini Manda sudah siap, Davano melajukan motornya dengan kecepatan stabil.

Asap polusi dan aroma jajanan pinggir jalan membuat Manda nelengos, menengok ke samping.

Malam yang dihiasi lampu lampu penerang jalan yang membuat Manda menyipitkan matanya karena terlalu silau.

Manda menengok ke kiri yang disuguhi pemandangan gedung gedung yang menjulang tinggi.

Tangan kanan dan kirinya kini menyelip masuk ke dalam kaus Davano. Membuat Davano kaget.

"Man lo kok-"

"Perut kamu ada roti sobeknya, ya?"

"HAH? APAAN?"

Pasalnya Davano tak mendengar perkataan Manda barusan. Manda menghela napas panjang.

"PERUT KAMU ADA ROTI SOBEKNYA?!"

Pertanyan konyol yang membuat Davano sedikit oleng, kini tangan kiri Davano menyingkirkan kedua tangan Manda. Membuat gadis itu merengut, Davano bisa melihat jelas dari spion.

Lagi lagi tangan Manda mencoba menyelinap masuk, namun terlebih dahulu Davano mencekalnya.

Manda merengut. "Kok kam-"

"Jangan pegang pegang!"

"Kenapa?"

"Maunya kenapa?" Davano berbalik tanya.

Manda memutar bola matanya malas.

"Nyebelin banget sih!"

"Btw, kamu punya 6bkotak roti sobek, ya?"

"Kepo." Sahut Davano cepat.

"Tapi.. tadi aku hitung ada 6."

Jelas Davano diam, malas membahas hal itu.

"Kok bisa ada roti sobeknya, sih?" Tanya Manda.

"Rahasianya apa?" Tanya Manda lagi, jiwa kepenasarannya bergejolak.

"Makan odading mang oleh." Jawab Davano asal.

"Serius!"

"Olahraga." Jawab Davano seadanya.

ManDavanoWhere stories live. Discover now