Chapter 39 : kena Skors

195 25 20
                                    

Byuuuuuurrrr!

Kedua bola mata Manda membulat sempurna, ia menganga tak percaya.

Ia menatap bajunya dengan horor, kedua tangannya tak sadar mengepal keras. Ia mengangkat dagunya angkuh.

Manda menarik napasnya panjang, sekilas menatap kembali bajunya yang basah karena tumpahan jus mangga.

Manda mendongakkan kepalanya, ia mrnyipitkan matanya.

"Ma.. maaf, kak."

Manda berdeham pelan, segampang itu Echa meminta maaf?

Ya! Echa pelakunya.

Manda hampir menahan napas, mendengar ucapan Echa barusan membuatnya geram tingkat dewa.

ia menatap sesuatu yang mengalir di seragamnya itu. Cairan berwarna kuning dengan bulir-bulir jeruk itu mengotori bajunya.

Manda mendongak, dan menemukan Davano berada di dekatnya dengan membawakan dua mangkuk mie ayam, tak lupa juga ekspresi Davano yang sedikit terkejut.

Davano menoleh ke arah Echa, seolah meminta klarifikasi dari gadis itu.

"Ma.. maaf, Kak. Aku nggak sengaja." Ucap Echa menyesal.

Manda mendelik kesal. Apa katanya? Tidak sengaja?

Heh, tidak semudah itu, ya!

Dengan posisi kesal, Manda menarik cukup keras rambut adik kelasnya, siapa lagi kalau bukan Echa.

Jari jari tangan Manda mengunci rambut Echa kuat, dengan sekali tarikan Manda mampu membuat Echa merintih.

Adik kelasnya menangis.

Gimana gimana? Mendadak suasana kantin yang semula riuh tiba tiba hening. Semuanya sibuk mendukung tim mereka masing masing.

Baik tim Manda, ataupun tim Echa.

Lalu Davano? Ia menatap kedua gadis yang ada di depannya itu. Tatapannya biasa saja, seakan tak ada rasa ke-khawatiran sedikitpun.

"Azeq! Tarik terus bro! Sampai rontok!"

"Adu shampo ya mbakkk?!"

"Awww, aku? jadi duta shampo lain?"

Begitu teriakan nyeleneh yang mampu membuat rasa kepo Jordan dan Rizky bangkit.

Dengan langkah tergopoh gopoh, Jordan mendekati kerumunan, menerobos beberapa manusia yang sibuk menonton adegan berbahaya itu.

"Eh ada apaan sih?" Tanya Jordan dengan tingkat kekepoan yang tinggi.

Tak ada respon, inilah yang dinamakan kacang.

Jordan mendengus kesal, ia mencoba berjinjit.

Seketika matanya terbelalak sempurna, dengan kecepatan full ia menerobos beberapa siswa, mencoba melihat adegan itu dari dekat.

Bah!

Jordan menjerit. "Ayo! Tarik! Tarik! Tarik!"

"Woooo! Tarik teruuus Man! Sampai botak juga gak papa! Aku rela!" Pekik Jordan tak kalah histeris.

"Gue dukung lo sepenuhnya! Huwooo!"

Rizky mengelus elus telinga kirinya, teriakan Jordan mampu membuat telinganya sakit.

"Goblok lo, ah!" Rizky menoyor kepala Jordan. "Telinga gue sakit, goblok!"

"Ye maap bambang, reflek ini mah."

Rizky mendesis pelan, ia menengok ke samping kanannya.

"Eh bro!"

Davano menoleh, sedikit kaget, sih.

ManDavanoOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz