Step 1

1.3K 60 0
                                    

"Oke, nice!"

Matahari yang bersinar dengan terik siang itu tidak mengurangi semangat para anggota Golden Crew yang sedang menari di tengah luasnya ruangan yang telah menjadi tempat berlatih mereka selama satu tahun ke belakang ini.

"Berapa menit lagi?"

"Kurang lebih 30 menit lagi sebelum kita harus gantian sama cewe-cewe 'manis' itu" ujar Alex dari sudut ruangan.

Seisi ruangan pun dibuat tertawa oleh celetukan Alex, kecuali seorang pria yang sedang menatapnya datar.

"Lex, not funny okay?"

"What?"

"Oke oke, ayo kita mulai lagi latihannya"

Musik kembali dinyalakan dan tubuh mereka secara otomatis bergerak mengikuti irama yang mengisi ruangan itu.

"Stop!" seorang wanita menghentikan lagu itu.

"Wow wow wow, liat siapa yang tiba-tiba berhentiin lagu kita seenaknya" ucap Alex yang hendak melangkah maju menghadapi wanita itu.

"Alex, stop" seorang pria menariknya dari belakang.

"Maaf, bukankah seharusnya team kami masih memiliki waktu sekitar 30 menit lagi untuk memakai ruangan ini?" ujar pria itu kepada wanita yang sedang berdiri di depan pintu masuk.

"Itu peraturan lama tapi sekarang, saya rasa sudah waktunya bagi anak-anak dance academy saya untuk menggunakan ruangan ini"

"Seenak jidat aja"

"Alex"

Alex pun kembali menutup mulutnya.

"Bu Ira benar, silahkan tinggalkan tempat ini dan biarkan anak-anaknya berlatih" ucap seorang wanita lainnya yang baru saja memasuki ruangan itu.

"Tunggu, maksudnya? Sesuai perjanjian yang sudah kita buat seharusnya sekarang adalah waktu bagi team saya untuk memakai ruangan ini. Bu Listy sendiri juga tau kan?"

"Iya, itu memang perjanjian yang kita buat. Tapi, jangan lupa bahwa kita juga memiliki perjanjian untuk uang bulanan yang harus dibayar dan kalian belum membayarnya selama 6 bulan"

Para anggota Golden Crew pun saling menatap satu sama lain.

"Saya ga bisa lama-lama jadi silahkan Bu Ira, anda bisa menggunakan tempat ini" ucap wanita tua itu sambil berjalan keluar.

"Tunggu, Bu Listy" pria itu mengejar langkahnya keluar dari ruangan.

"Bisa beri waktu satu bulan lagi? Saya janji akan membayarnya"

"Itu hal sama yang kalian ucapkan ke saya selama 6 bulan"

"Kali ini saya janji akan membayarnya, kami juga tidak keberatan untuk memakai ruangan yang lebih kecil di lantai bawah dan-"

"-Bu Ira sudah membeli gedung ini. Jadi sekarang, seluruh ruangan yang ada di gedung ini sudah sepenuhnya menjadi hak miliknya, cukup jelas?"

Wanita yang sebelumnya sempat menjadi pemilik gedung itu pun meninggalkannya di tengah lorong, membuat pria itu terdiam dan hanya dapat menghela napas panjang, pasrah akan situasi itu.

Melihat pemimpin dari dance crew itu kembali dengan wajah lesu, mereka tau apa yang harus dilakukan selanjutnya. Merapikan barang mereka dan memberi salam perpisahan terhadap ruangan yang sudah menjadi tempat mereka meneteskan keringat dan air mata selama 1 tahun ke belakang.

"Non, ini kotak makannya" ucap Pak Dedi, pria yang sudah mengantarku ke sejumlah tempat sejak aku masih berusia 5 tahun.

"Ga usah Pak, saya udah telat!" teriakku sambil berlari keluar dari mobil.

DanceMateWhere stories live. Discover now