Step 7

159 21 0
                                    

"And this is the place where you guys are going to perform at" ucap Jane, bagian dari panitia perlombaan yang akan menjadi guide kami selama di sini.

Aku dan Reynold melangkahkan kaki kami masuk ke dalam ruangan besar itu sambil melihat ke sekeliling kami. Ada tempat duduk di depanku, sampingku dan juga di atas sana. Aku tidak dapat membayangkan betapa penuhnya tempat ini jika tempat duduk tersebut sudah terisi oleh orang-orang yang akan menempatinya.

"The stage will be done by tomorrow and you guys could start rehearsing from 1pm to 2pm. Don't be late, because extra time won't be given and there will be another team waiting for their turn"

"Okay" balasku.

Jane pun meninggalkanku dan Reynold yang masih berdiri dengan penuh kagum di dalam tempat itu.

"This is dope!" ucap Reynold penuh semangat.

Aku meletakkan jari telunjukku di depan mulutku, memberikan kode kepadanya untuk mengecilkan suaranya agar tidak terdengar oleh orang lain. Fakta bahwa kami sudah berada pada tahap ini jelas membuat kami sangat bersemangat. Tapi mungkin, seiring berjalannya waktu hal itu akan perlahan berubah menjadi ketegangan.

***

Setelah melakukan pemanasan, aku dan Reynold akhirnya dapat merasakan rasanya berdiri di atas panggung yang akan menjadi tempat kami menampilkan penampilan final minggu depan. Aku cukup terkejut saat melihat panggung itu. Walaupun aku memang sudah menduga panggung itu akan berukuran sangat besar tapi, yang membuatku terkejut adalah bentuk panggung itu yang memanjang ke depan, dan di depan sana hanya ada sebuah lingkaran yang luasnya tidak terlalu besar bagi kami yang harus memutar tubuh kami dan bahkan melompat.

Aku berdiri di ujung panggung dan berusaha untuk melihat ke bawah, jarak yang mengerikan  itu cukup untuk membuat bulu kudukku berdiri ketika membayangkan apa yang akan terjadi jika aku salah langkah.

"Can we start?" ucap Jane dengan mic yang ada pada tangannya.

Aku dan Reynold berdiri pada posisi kami dan memberinya aba-aba untuk memutar lagu. Kami memutuskan untuk berlatih di area panggung yang lebih luas terlebih dahulu dan akan mulai bergerak hingga ke ujung panggung di penghujung waktu latihan nanti. Setelah merasa cukup menguasai panggung yang luas itu, aku dan Reynold sama-sama memasang kain pada kedua mata kami. Ada rasa gugup campur takut ketika pandanganku berubah menjadi gelap, bayangan akan tingginya panggung itu pun mulai muncul pada benakku.

Tepat saat lagu mencapai klimaks, aku berjalan menuju lingkaran yang ada di depan sana. Kakiku berusaha untuk meraba langkah demi langkah yang akan ku ambil hingga sampai di tengah lingkaran itu. Aku tidak tau sampai mana aku berjalan hingga akhirnya aku berusaha untuk memutar tubuhku dan rasanya ada yang tidak tepat.

"Ah!" teriakku saat aku sadar bahwa langkahku sudah melewati batas panggung.

Sesaat kemudian, aku merasakan sebuah tarikan pada lenganku hingga aku masuk ke dalam dekapannya. Sekujur tanganku bergetar hebat, kakiku juga terasa lemas.

"Tenang, gue ga akan biarinin lo jatuh" ucap Reynold setelah membuka kain yang sedari tadi menghalangi penglihatanku.

Aku berusaha untuk membuka kedua mataku dengan perlahan. Tanganku pun tak bisa lepas dari bagian ujung baju Reynold yang sedari tadi ku pegang dengan kencang.

"Kita coba lagi besok ya?"

Aku mengangguk pelan dan ikut turun bersamanya ke bawah panggung.

"Coach, saya rasa gerakan saya terlalu besar dan-"

"-ga ada yang salah sama kamu, kamu cuma belum siap aja dan kamu terlalu membiarkan rasa takut kamu menguasai perasaan kamu" balas Coach Evan yang sudah berada di sisi panggung.

"Kamu ingat kan saya pernah bilang apa? Rasakan panggungnya dan kuasai itu dengan perasaan kalian"

Aku membalasnya dengan anggukan. Waktu latihan siang itu pun berakhir begitu saja, rasanya aku sudah menyia-nyiakan salah satu kesempatanku untuk hasil yang tidak terlalu memuaskan.

***

"Kita coba lagi" ucapku setelah menabrak Reynold untuk yang kelima kalinya hari ini.

"Sa, biarinin gue napas dulu oke?" Reynold berusaha untuk berdiri dari posisi duduknya, sedangkan aku sudah kembali berdiri di tengah panggung.

"Oh C'mon, waktu kita tinggal 4 menit lagi sebelum gantian sama team lainnya" aku berusaha untuk membuat Reynold berjalan lebih cepat menuju posisinya.

"Play the music please" ucapku kepada Jane yang sedang berdiri di bagian sound system.

Setelah lagu dimulai dan mataku juga sudah kembali tertutup dengan kain, aku mulai menggerakkan tubuhku. Hingga akhirnya, tiba bagian yang paling sering membuatku dan Reynold menabrak satu sama lain. Aku berusaha untuk mengurangi langkahku dan hasilnya... aku masih tetap menabraknya juga.

"Kita coba lagi" ucapku sambil membuka kain penutup mataku.

"Carissa" Reynold menahan lenganku saat aku hendak memberi kode kepada Jane untuk mengulang lagu kami.

"Kita udah ngulang ini berkali-kali oke? Udah saatnya kita istirahat"

"Reynold, ini udah D-5 sebelum hari perlombaan kita. Pokoknya ga ada kata istirahat sebelum kita bisa"

Aku kembali berjalan ke ujung panggung untuk berbicara dengan Jane dan tepat di waktu yang bersamaan, aku melihat kontestan selanjutnya yang akan melakukan latihan. Aku membalik tubuhku untuk menghadap ke arah Reynold, ia menaikkan kedua bahunya sambil melangkah turun dari panggung. Jam menunjukkan pukul 2 siang dan waktu latihan kami di atas panggung itu pun terpaksa berakhir.

Sambil menatap langit-langit kamar hotelku, aku terus membayangkan apa yang akan terjadi 5 hari nanti jika aku terus seperti ini. Sebagian besar dari pikiranku terus menyalahkan diriku, aku tidak tau apa yang salah dengan tubuhku hingga aku tidak bisa menyesuaikan diriku dengan panggung itu bahkan setelah 3 hari berlatih di atasnya. Selain itu, harapanku untuk memenangkan perlombaan itu pun perlahan mulai menurun.

Suara panggilan telepon dari handphoneku memecahkan lamunanku. Aku meraba sisi ranjangku dan mengambil handphoneku untuk mengangkatnya.

"Gue tebak lo lagi frustrasi sambil rebahan di ranjang lo"

Aku tersenyum tipis dan bangkit dari posisiku tadi.

"Gue udah di lobby, lo bisa turun sekarang?"

DanceMateWhere stories live. Discover now