DASA 04

69.9K 6.7K 1.4K
                                    

"Asa cantik ya, Rey?" tanya Clara saat duduk bersebelahan dengan Rey di tribun lapangan indoor.

Mereka tengah melihat beberapa gadis yang sedang berlatih bola basket untuk penilaian akhir semester.

Tidak segera menjawab pertanyaan Clara, Rey malah meneguk beberapa mili air mineral.

"Lebih cantik yang barusan nanya sih," ucap Rey sambil menutup botol.

Clara tercengang, dia menoleh pelan melihat Rey. Sejurus kemudian, Rey juga menatap Clara.

"Kenapa?" tanya Rey. "Ada yang salah?"

Clara menggeleng sambil tersenyum. Senyuman yang terlihat sangat cantik di mata Rey, senyuman yang ingin dia lihat lebih lama lagi...

Dan, senyuman yang kini sangat ia rindukan.

BUGH! BUGH! BUGH!

Sejak pulang sekolah, Rey tidak berhenti memukuli samsak di pusat pelatihan tinju dekat rumah tempat ia tinggal.

Wajah lebamnya dibiarkan begitu saja tanpa diobati, meninggalkan bekas membiru dan kemerahan seperti darah yang menggumpal di bawah permukaan kulit.

Ingatan tentang Clara berkali-kali melintas, membuat tangan berbalut sarung tinju merah Rey semakin keras memukuli samsak hitam.

"Udah, Rey!" pinta Caka, teman sepertinjuan Rey.

Rey tidak mendengarkan Caka, yang dia lakukan justru semakin brutal memukuli samsak.

Caka menahan samsak sehingga Rey berhenti memukul. Napas Rey terengah, berkali-kali peluhnya menetes melewati pelipis hingga terjatuh setelah berdiam diri di dagu selama beberapa saat.

"Ke ring lo!" Rey menaiki ring tinju yang kini tampak kosong, hanya ada Rey dan Caka selaku anak sang pemilik sanggar tinju.

"Ah, sial!" Pria seumuran Rey yang memiliki nama lengkap Caka Raditya itu mendecak malas, lantas mengambil sarung tinju hitam dan naik ke ring tinju.

Minta dihajar dulu si Rey biar sadar, baru mau pulang. Tepat sekali, masih sama seperti minggu-minggu yang lalu.

"Udah mau magrib, bentar lagi keburu isya. Lo bukannya ke masjid malah ngajak gua betumbuk." Caka memasang sarung tinju.

Tanpa aba-aba, Rey langsung menyerang. Beruntungnya Caka sangat ahli dalam bidang pertinjuan, dia langsung menarik tangan Rey dan membantingnya ke matras.

DASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang