DASA 07

59.3K 6K 2K
                                    

"ASA!" sentak Elvan.

Rey refleks mendorong Asa, begitu pula Asa yang langsung membuat jarak dan bergegas menjauhi Rey.

Pria berseragam khas anak basket itu langsung menarik kerah Rey dan memukulnya telak hingga tubuh Rey tersungkur di lantai.

"Elvan!" Asa memekik kaget.

"Babi lo! Cewek gue lo pegang-pegang! Bangsat!" bentak Elvan naik pitam, wajahnya memerah karena marah.

"Cewek lo yang ganjen, Setan!" Rey membalas pukulan Elvan.

"Bilang aja lo yang nafsu!" tuduh Elvan kembali memukuli Rey. "Gausah cari-cari kesempatan lo! Asa itu punya gue, Babi!"

"Udah, El!" Asa berusaha menghentikan Elvan, gadis itu memeluk perut Elvan dari belakang.

"Lepasin, Sa! Gue nggak suka dia pegang pegang lo kayak gitu! Perlu dihajar dia biar sadar!"

"Cukup, El! Jangan!" Asa kini berubah memeluk perut Elvan dari depan, dia berusaha menjauhkan Elvan dari Rey.

"Cewek lo yang murahan, nempelin cowok sana sini kek lalat! Jijikin tau nggak?!"

Ucapan Rey barusan tentu sangat menyakitkan bagi Asa, dia bahkan merasa sangat hina sekarang. Kenapa mulut Rey semulus itu kalau ngomong?

"Apa lo bilang?!" Elvan semakin geram mendengar makian dari Rey.

"Cewek murah lo itu, gue bahkan nggak sudi liat dia! Lo yang harusnya jagain dia, Brengsek! Jangan sampai berdiri di depan gue lagi!"

"Bangsat lo!"

"Udah, El! Udah! Aku mohon!" Asa terus mendorong Elvan menjauh.

Sampai akhirnya Rey berhasil pergi dari tempat itu, melesat bersama motornya sambil menggeber geber kasar. Rey kesal.

"Ikut gue!" Elvan menarik pergelangan tangan Asa secara kasar, mereka berpindah ke tempat yang lebih sepi.

BRAAKK! Elvan menarik tangan Asa hingga gadis itu menabrak motornya. Asa meringis sesaat, lantas berbalik dan berhadapan dengan kekasihnya.

"Mentang-mentang gue diskors, terus lo enak-enakan berduaan sama Rey?!" Elvan melototi Asa, marah. "Gitu?!"

"Ma-maaf, El. Ini nggak kayak apa yang kamu bayangin--"

"Jalang lo! Sasimo! Gue liat, Njing! Lo pikir gue nggak punya mata?! Udah gue peringatin, jangan deket sama Rey! Tapi apa?! Lo malah pelukan sama dia di depan parkiran?!"

"El--"

"Ngapain juga lo ada di parkiran?! Mau ganjen sama Rey?! Gue udah bilang berkali-kali kalau gue nggak suka liat lo sama dia! Kenapa masih lo lakuin, Bangsat!"

"Udah mau jadi Jalang lo di depan cowok lain? Apa gue masih kurang buat lo?" Elvan maju, dia terus mendesak Asa dengan amarah membuncah.

"Punya gue lebih gede, Anjing! Kenapa lo masih ganjen sama Rey?! Kenapa lo nggak biarin gue mukulin dia?! Lo suka sama dia?!"

"Ah, tau jangan-jangan lo suka sama Rey? Udah mau jadi Jalangnya Rey sekarang?"

DASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang