Chapter 99 - QuQu, Kamu Cukup Manis Ketika Bersikap Seperti Ini

2K 268 151
                                    

Setelah Cui Buqu selesai makan setengah mangkok bubur di depannya, dia menoleh pada orang yang datang dan melihatnya mengambil mangkok lain untuk dirinya sendiri sebelum menyantap isi.

"Aku ambil itu untuk diriku sendiri." Kata Cui Buqu. Dia tidak meraih ataupun merebut mangkok itu, karena itu bukan gayanya.

Feng Xiao, "Dengan selera makanmu yang biasanya, kamu nyaris tidak bisa menghabiskan satu mangkok sendiri, jadi kenapa harus ada mangkok lain?"

Cui Buqu, "Karena itu semua bubur yang tersisa di penginapan ini, jadi aku menyuruh mereka untuk menghidangkan semuanya."

Feng Xiao bicara perlahan dan jelas, "Dengan kepribadian Cui-daozhang, kamu lebih mungkin membuang semuanya jika tidak bisa menghabiskannya daripada di letakkan di atas meja di depan mataku. Karena kamu sudah menaruhnya disini, bukankah ini berarti bahwa kamu sudah siap jika aku akan melihatnya?"

Cui Buqu berkata datar, "Aku sudah menenggak sedikit bubur itu."

Feng Xiao benar-benar terdiam beberapa saat, tapi sedetik kemudian, dia masih memakan semuanya seakan tidak ada yang aneh.

Cui Buqu tidak bisa menghentikan dirinya menatap orang itu beberapa lama. Dia sulit mempercayai bahwa orang dengan fobia kotor seperti Feng-er berubah tidak peduli akan hal ini.

Feng Xiao menghabiskan semua bubur sekaligus dan tersenyum pada orang itu, "Jika seseorang memakan ini sebelumnya, maka akan tertinggal bekas di pinggiran mangkok. A-Qu ah, sulit sekalikah bagimu untuk mengakui momen kelembutanmu yang menyisihkan semangkok bubur untuk rekanmu ini?"

Setelah dia selesai, dia tidak menunggu orang itu terpicu dan langsung merubah topik pembicaraan, "Terakhir kali kamu bilang Ning Shewo pergi ke Utara, tapi sebenarnya Biro Jiejian telah menerima informasi tertentu: bahwa Tuan Muda Lin Wei dari Yandang sudah meninggalkan rumah baru-bari ini, dan sekarang dia menuju Donghai Jun."

Cui Buqu benar-benar meninggalkan pikiran untuk bertengkar dengan Feng Xiao. Dia menyipitkan mata, "Jadi, benar-benar Donghai Jun!"

Feng Xiao menjawab paham, "Sudahkah keberadaan Ning Shewo diketahui?"

Cui Buqu, "Beberapa hari lalu, Ning Shewo telah tiba di Dongchu Zhou. Dongchu Zhou dan Donghai Jun tidak terlalu berjauhan, paling lama perjalanan sehari. Secara teori, keduanya bisa bertemu dengan cepat."

Pria ini, Lin Wei, telah bertemu dengan Feng Xiao beberapa kali. Setelahnya, di acara lelang Aliansi Linlang, ketika Cui Buqu sedang menutupi identitasnya, salah kira sebagai pembunuh Duta Khotan oleh Feng Xiao dan ditahan di sisinya, Cui Buqu telah menyaksikan sendiri ketertarikannya pada Feng Xiao, yang mana dia bahkan menganggap Cui Buqu sebagai saingan cinta.

Sedang untuk Donghai Jun, mereka berhasil menemukannya dari puisi yang tersembunyi di pakaian mayat Duan Qigu; sebuah puisi yang tidak bermakna apapun bahkan jika ditiru dari tempat lain. Setelah seharian penuh berputar-putar, Cui Buqu dan Feng Xiao samar-samar menemukan kedua tempat ini: Donghai Jun dan Jieshi. Namun mereka belum berhasil menemukan dimana tempat pertemuan itu akan diselenggarakan.

Feng Xiao mengibaskan kipas dan berkata, "Gunung Jieshi berada di daerah Feiru, seharusnya termasuk daerah Beihai Jun. Aku sudah mengirim orang ke Beihai dan Donghua untuk mencari informasi dan mereka menemukan sesuatu yang sangat menarik."

Dia sengaja berhenti bicara sebentar dan menolak lanjut.

Cui Buqu berkata datar, "Ada sebuah gunung dan paviliun di Shetan, Donghai. Gunung mewakili 'kembali ke pegunungan', dan paviliun itu mewakili 'paviliun pengharapan'; paviliun itu terletak di kaki gunung dan gunung itu berada di samping paviliun. Ini membentuk kalimat terakhir dari teka-teki: Ketika aku kembali selamat dari hal menakutkan ini, jiwaku akan selalu bersamamu." (T/N: ini teka-teki di mayat Duan Qigu, maklumi sajah kalo terjemahan ini beda ma di chapter sebelumnya HAHA).

Unparalleled/TidakTertandingi (END + extra 1-4)Where stories live. Discover now