Chapter 181 - Tidak Ada Feng Cui Di Bagian Ini

651 137 17
                                    

Chapter 181 - Tidak Ada Feng Cui Di Bagian Ini

(T/N: iya, asli judulnya begini)

----

Aula kuil itu tetap sama.

Aroma cendana masih melekat dan tatapan mata Buddha tetap tergantung rendah.

Sangat jelas terlihat baik dan penuh simpatik saat bel zen bergema di aula.

Napas Kaisar jadi sesak. Dadanya naik turun dengan cepat sampai dia merasa tangannya basah, baru dia menyadari keringat sudah membasahi diri; bahkan sampai mengotori tikar di bawahnya.

Nyawanya masih utuh, tapi gemetaran penuh ketakutan.

Dia mengangkat kepala dan mengamati sekitar. Ketika patung Buddha itu nampak di matanya, dia masih bisa membayangkan sosok bengis dan keji darinya sesaat lalu.

Bahkan tawa yang keras dan jahat itu seakan bergema di telinga sejelas yang bisa dibayangkan.

"Apa... apa yang terjadi padaku barusan?"

"Yang Mulia pada dasarnya dimanfaatkan oleh iblis di dalam hati anda," Kata Master Besar Lincang. Dia tidak pernah melihat keberadaan setan begitu kuat di dalam kaisar sebelumnya. Bahkan pada tempat suci, di tengah-tengah suara bacaan kitab suci, dia masih bisa menunjukkan setan sekuat itu di hatinya.

"Sesaat lalu, aku seperti sedang mendengar tangisan ribuan hantu yang menolak berdamai. Mereka ingin menarikku ke dalam neraka!" jerit Kaisar ketakutan. Dia secara insting berpikir tempat ini cukup berhantu, tapi tahu jika itu tidak mungkin. Kuil Daxingshan telah berdiri disini cukup lama; sebuah kuil terkenal selama lebih dari 300 tahun. Tidak mungkin jika ada roh yang bergentayangan disini begitu lama dan menolak kembali ke akhirat.

Kaisar tidak tahu apa yang harus dikatakan saat matanya bertemu Master Besar Lincang.

"Mungkin aku terlalu lelah."

Master Besar Lincang menghela napas dan berkata, "Ketika hamba zen ini berkelana pada tahun-tahun lampau, saya menemukan sebuah cara untuk menenangkan hati seseorang. Yang Mulia bisa menyuruh Dokter Istana untuk melihat resep ini sebelum digunakan."

Kaisar memaksa tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku sudah merepotkanmu."

Melihat bagaimana kondisinya tidak prima, Lingcang tahu bahwa dia tidak berkeinginan mendengar bacaan sutra. Sehingga, dia membiarkan He Zhong membuka pintu untuk membantu Kaisar masuk ke ruangan untuk beristirahat.

Festival Kelahiran Buddha akan berlanjut selama tiga hari. Sebuah ritual lain akan dilakukan pada sore hari.

Jika tidak ada yang terjadi, Kaisar akan berpuasa di sini selama tiga hari selama ritual itu dan merenungi dirinya. Inilah yang akan terjadi nanti.

Semua bawahannya menunggu di luar Aula Tianwang. Mereka tidak tahu apa yang telah terjadi di luar Aura Mahavira. Mereka hanya tahu bahwa setelah ritual, Kaisar keluar dengan wajah murung.

Kuil Daxingshan menempati sepanjang jalan sendiri. Cukup banyak ruang kosong untuk menampung semua bawahan Kaisar yang datang bersamaan.

Ketika ritual selanjutnya dilaksanakan di sore hari, Yu Qingze dan yang lainnya dipanggil ke Aula Mahavira untuk mendengar bacaan.

Kaisar, akan tetapi, tidak muncul.

Dia bermimpi sangat panjang.

Ada Yuwen Yong di dalam mimpinya, juga menantunya Yuwen Yun; semua orang yang telah dia bunuh sebelumnya sekali lagi muncul di dalam mimpinya. Darah mengalir membasahi wajah mereka saat mereka memaksanya membayar hutang darah dari nyawa-nyawa yang dia ambil.

Unparalleled/TidakTertandingi (END + extra 1-4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang