Chapter 82 - Aku benci Jika Harus Membunuhmu.

1.6K 298 83
                                    

Penerjemah: rurii_ (https://my.w.tt/aO2zBnrGYab)
Editor: cremedecassis

----

Yu Xiu telah mendengar sebelumnya, tentang betapa mengerikannya racun Naihe Xiang.

Tidak hanya dia pernah mendengarnya, dia bahkan tahu bahwa itu adalah rahasia yang disimpan dalam Biro Jiejian, yang mana telah digunakan pada tersangka yang sangat menolak untuk bicara dan bekerja sama dengan mereka.

Walaupun legendanya berkata bahwa Shen Nong telah menenggak ratusan obat herbal, dan bahwa dia telah diberikan banyak kontribusi untuk pengorbanan yang sederhana ini, Yu Xiu sendiri tidak pernah bermaksud untuk menjadi Shen Nong, sehingga dia tidak akan pernah menggunakan dirinya sendiri sebagai subjek percobaan untuk racun Naihe Xiang. (T/N: Shen Nong: adalah dewa mitologis cina dalam agama rakyat cina dan dihormati sebagai penguasa bijak dalam mitos cina pra sejarah. Dia adalah salah satu dari Tiga Penguasa dan Lima Kaisar. Suatu ketika, setengah dari populasi jatuh sakit, Shen Nong menggunakan dirinya sebagai subjek percobaan untuk menguji ramuan medis untuk mencari penyembuhnya, ini termasuk tumbuhan herbal yang beracun.)

Kemarahannya lebih terlihat mencolok melalui topeng wajah Khan Apa. Yu Xiu menggertakkan giginya seolah dia benar-benar ingin mencekik Cui Buqu hingga mati.

Namun, logika terkutuknya menghentikan langkahnya.

"Dimana obat penawarnya?!"

Tidak pernah ada penawar untuk racun Naihe Xiang, tapi disaat itu, tidak mungkin bagi Cui Buqu untuk memberitahu kebenaran pada pria itu.

Darah menetes dari sudut bibirnya, membuat ucapannya hampir tidak terdengar.

"Bahkan jika kau berhenti bernapas, itu tidak ada gunanya...... karena, disaat kau datang, ra-racun itu sudah meresap kedalam kulitmu, mencapai pembuluh darah dan menyebar di seluruh sistem anda. Semakin kau menolaknya, maka itu akan semakin meningkat.... uhok uhok!"

Yu Xiu menekannya ke tanah, merendahkan kepalanya, hidung menghadap hidung, dan semakin rendah geramannya, semakin pekat aura membunuh terpancar darinya.

"Bagaimana denganmu?! Kau juga telah menghirup racun Naihe Xiang. Apa kau ingin mati denganku?"

Cui Buqu tersenyum, "Hidupmu dianggap berharga. Bagiku untuk mati bersamamu, bukan aku yang kalah."

Tangan yang mencekik lehernya membuatnya tidak bisa bernapas, Cui Buqu tidak dapat membantu selain mengangkat kepalanya. Cahaya lembut bersinar melalui tirai transparan yang berada di atas kepalanya, menggambarkan garis sosoknya cantiknya. Ada sesuatu yang indah tentang ini.

Yu Xiu suka mengagumi semua hal cantik yang ada di dunia ini, tak peduli apakah itu mati atau hidup.

Seandainya hari itu adalah hari biasa, dia tentu saja akan mencekiknya dengan stabil, sehingga dia pasti akan mengangkat kepalanya lebih tinggi lagi, lalu dia akan semakin bisa mengagumi pemandangan itu.

Tapi kini, dia malah melepaskannya, membiarkan orang di hadapannya ini batuk dengan keras selagi badannya meringkuk menjadi bola, terengah-engah menghirup udara dengan kasar.

Cui Buqu sendiri juga telah teracuni, dan tidak mungkin seseorang menjadi acuh tak acuh dengan hidupnya sendiri, bukan?

Yu Xiu menyaksikannya dengan mata dingin. Dia tidak bisa peduli tentang hal-hal lainnya, dan duduk untuk mengatur aliran darah didalam tubuhnya sendiri.

Dengan sangat cepat dia menyadari bahwa Cui Buqu tidak berbohong. Semakin dia mencoba untuk menggunakan kekuatan dalamnya untuk mengaliri darah di dalam tubuhnya, semakin dia merasakan sakit seolah sedang ditusuk-tusuk jarum; dan dengan cepat, Yu Xiu dapat merasakan dadanya sakit seperti seribu jarum menusuknya pada saat yang bersamaan.

Unparalleled/TidakTertandingi (END + extra 1-4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang