Chapter 69 - Sudah Jelas Dia Bernafsu Mengincarku, dan Berhasil Dalam Usahanya

1.8K 299 128
                                    

Pelayan Pangeran Pertama datang ke tempat itu untuk mengantarkan perintah, tapi dia tidak pernah bermimpi akan melihat sesuatu seperti ini, jadi dia segera berlutut sembari termenung melihat mereka, sampai Cui Buqu bicara baru dia kembali sadar.

Dia berkata terbata-bata, "Pangeran Eden memerintahkanku untuk memberikan buah-buahan ini, dan bertanya jika tamu kehormatan ini perlu sesuatu."

Feng Xiao tidak berbalik. Dia melambaikan tangan seakan berusaha mengenyahkan seekor lalat.

"Tidak perlu. Letakkan disana dan kau bisa pergi."

Saat dia berkata, dia menarik kerah Cui Buqu dan tertawa sedikit nakal, "Kamu telah membuatku menahan diri begitu lama. Hari ini, kamu tidak akan bisa kabur!"

Cui Buqu curiga bahwa Feng Xiao menggunakan kesempatan ini untuk balas dendam karena pria tersebut tidak menggunakan banyak tenaga. Namun, dia dapat merasakan pundak dan lehernya sendiri menjadi sakit.

Dia menggertakkan gigi dan bicara lirih, "Pria itu tidak tahu caranya bicara bahasa Han!"

Feng Xiao menjawab, "Oh, kemudian cepat gunakan bahasa Tujue milikmu dan bicara 'Tidak, tolong jangan! Ah!"

Cui Buqu: .....................

Dia mengerahkan seluruh kekuatan untuk menendang Feng Xiao di bawah sabuk, tapi lututnya dipegang ringan oleh pria tersebut dan dibuka lebar. Kedua tubuh atas mereka saling berdekatan erat sekarang. Baru sekarang ini terlihat sangat sensual.

Feng Xiao mengedipkan mata, "Bagaimana? Cukup realistik sekarang bukan?"

Ini namanya langsung melewati bayangan, mengubah kepura-puraan menjadi kenyataan.

Cui Buqu diam-diam menahan diri saat kembali menutup mulut, berusaha keras untuk menampakkan semburat kemerahan di wajahnya, kemudian berusaha menggunakan suara tenang untuk memberitahu pelayan itu, "T-tolong beritahu pangeranmu bahwa malam ini aku akan pergi ke tempatnya dan berterimakasih secara langsung."

Tidak diketahui apakah pelayan itu mendengar kata-katanya atau tidak, dia hanya mengangguk dan berputar arah pergi.

Setelah dia pergi, Cui Buqu mendorong pergi Feng Xiao.

"Sudah cukup."

Feng Xiao, "Kamu melakukannya dengan salah."

Cui Buqu menaikkan alis, penasaran.

Feng Xiao, "Ketika berhubungan dengan ilmu bela diri, diantara kamu dan aku, jika aku ingin serius menggodamu, ada ribuan cara yang bisa kulakukan untuk membuatmu takluk padaku tanpa sepengetahuanmu. Hanya ketika kamu bernafsu karena rupa wajahku, dan ketika aku sedang tidak teguh menerima niatanmu, baru kita akan berhubungan dengan begitu sensual. Jadi seharusnya kamu berada di atasku, dan aku yang berkata, 'tidak, jangan disini!'"

Cui Buqu menjawab tanpa ekspresi, "Tidak ada lain kali. Setelah pelayan itu melihat apa yang baru saja terjadi, hal pertama yang akan dia lakukan adalah melapor kembali kepada pangerannya."

Feng Xiao, "Kam ingin dia salah mengira kita jadi 'lengan baju terpotong'. Kenapa?"

Cui Buqu mengucapkan tiap kata dengan hati-hati, "Karena Pangeran Pertama sendiri juga seperti itu."

"Oh?" Feng Xiao terlihat sangat terkejut.

Baru saja ada banyak orang di dalam yurt itu dan kebanyakan perhatian Feng Xiao diberikan pada Fo Er dan petarung-petarung lain yang hadir. Dari sudut pandangnya, selain Fo Er, ada dua orang lain yang bisa dianggap sebagai petarung top.

Tapi fokus Cui Buqu sangat berbeda dengan dirinya sendiri. Dia memperhatikan ekspresi dan tindakan setiap orang, karena ingatan fotografisnya, banyak detil kecil yang mudah dilewatkan akan diketahui olehnya.

Unparalleled/TidakTertandingi (END + extra 1-4)Where stories live. Discover now