Chapter 188 - Ekstra 1

1.2K 145 5
                                    

Chapter 188 – Ekstra 1

(T/N: akhirnya! Dan peringatan Trypophobia/fobia atau rasa takut terhadap objek atau gambar yang berlubang banyak.)

----

Malam di ibukota kerajaan, angin dan hujan menerpa seperti kegelapan.

Malam ini hampir membuat setiap orang merasa tidak akan berakhir.

Entah berapa banyak orang yang sedang berbaring gelisah di tempat tidurnya, tidak mampu terlelap, berkali-kali melihat keluar jendela dan menunggu fajar.

Istana Daxing terang benderang, dengan lilin-lilin yang berada di setiap lantai, hampir memantulkan langit sejelas memantulkan paviliun dan istana.

Pelayan istana yang bertugas masuk dan keluar istana tempat kaisar tinggal, terlihat buru-buru, dan lebih suram dari biasanya.

Dan di tengah pusat kota Daxing yang tidak jauh dari Istana Daxing Agung, di dalam Kuil Daxingshan, sudah terjadi kekacauan.

Dengan bertopang pada Zhangsun, Kaisar Sui merangkak keluar dari sumur dengan penampilan acak-acak.

Siapa yang menyangka, sumur kering yang terletak di dalam hutan di belakang kuil itu, adalah sebuah jalan masuk lain ke istana bawah tanah itu.

Sumur ini sudah berdebu selama bertahun-tahun, karena tidak ada air, dan takut jika seseorang akan terpeleset lalu jatuh ke dalamnya, para biksu Kuil Daxingshan menambahkan sebuah batu besar untuk menutup mulut sumur, sehingga sumur itu tertutup oleh batu rapat-rapat. Jika bukan karena Zhangsun Bodhi, jika kaisar hanya sendirian, sangat mustahil untuk memanjat naik ke mulut sumur dan memanggil bantuan. Bahkan jika dia berteriak, dengan adanya kekacauan di dalam kuil, tidak akan ada yang bisa mendengar.

Jika Xiao LU ada disini, dia jelas akan menyesali bahwa nyawa Kaisar Sui sulit dan tidak bisa dilenyapkan begitu saja.

Sayang sekali dia sendiri punya bakat dan bersikap heroik, mampu menarik semua master di bawah kepemimpinannya, hampir membentuk pemerintah bayangan, namun pada akhirnya dia masih mati.

Dengan meninggalnya Xiao Lu dan Yuwen Yihuan, kekuatan Tigabelas Tingkat Yunhai runtuh secara beruntun.

Yu Xiu sudah mati di Gunung Tiannan, Fan Yun bukan orang yang loyal pada mereka, sedangkan bagi Yuan Sansi, dia selamat dengan luka-luka serius terakhir kali, bahkan jika satu nyawa berhasil selamat, ditakutkan akan sulit baginya untuk membuat gejolak di dunia lagi.

Semuanya sudah berakhir, walau harga yang harus dibayar setiap orang menjadi sangat mahal.

Kuil Daxingshan hancur berantakan, Kuhezhen meracuni sup gingseng, dan membuat para menteri dan penjaga istana yang berada disini kehilangan akal, saling membunuh, sehingga ketika ratu datang kemari bersama pasukannya, sudah banyak jatuh korban disini.

Hati Kaisar Sui dipenuhi kabut, mendongak dan melihat Ratu memanggil Yang Mulia, buru-buru mendekatinya, dia jadi tertegun sesaat. Setelahnya dia tidak peduli dengan etiket lagi, segera mengikuti suara itu, lalu memeluk Ratu erat-erat, air mata membasahi.

Perasaan sayangnya untuk sang istri, tidak hanya baru setelah menikah, hampir tidak dapat dipisahkah. Terlebih lagi ketika Yuwen Yong dan anaknya mulai curiga, dia seakan duduk di atas jarum dan paku setiap hari, takut melibatkan nyawa seluruh keluarganya. Jika bukan karena tekad kuat Ratu Dugu, yang mendukung sisi lemahnya, dan membuat dia mengambil keputusan, mungkin tidak akan ada Kaisar Sui yang sekarang.

Sekarang setelah lolos dari maut, bertemu lagi dengan istrinya, seakan baru saja melewati waktu sepanjang tahun.

Mata Kaisar Sui berubah merah, dia hampir ingin menceritakan pada istrinya semua pengalaman mengerikan di bawah tanah baru saja, tapi masih memikirkan identitas dan tanggung jawab miliknya, akhirnya menelan semua kata-kata yang akan keluar dari mulut, bertanya masalah yang terjadi.

Unparalleled/TidakTertandingi (END + extra 1-4)Where stories live. Discover now