enam

76.3K 11.1K 532
                                    

Malam harinya, Rea duduk di kursi meja belajarnya dengan handphone milik Rea yang ia temukan setelah mengobrak-abrik tas yang ia gunakan ke sekolah tadi di tangannya.

Handphone dengan logo apel tergigit keluaran terbaru itu sedari tadi dipandangi gadis itu dengan wajah melongo yang belum berganti sejak beberapa menit yang lalu.

"Buset. Gue dulu minta dibeliin ke Ibu malah diusir anjir. Inget banget masihan," Rea mengulum bibir bawahnya dengan kening berkerut sedih yang dibuat-buat ketika mengingat kilasan kejadian Ibunya mengepak pakaiannya ke dalam tas dan mendorongnya keluar rumah sebelum menutup pintu rumah. Menyisakan dirinya dan tas berisi pakaian di luar rumah setelah meminta dibelikan handphone apple keluaran terbaru.

Beruntung setelah merengek selama setengah jam sambil mengedor-ngedor pintu dan berjanji tidak meminta dibelikan handphone tersebut, Ibunya mau membukakan pintunya meski jatah makan siangnya diberikan ke kakaknya.

"Sumpah? Ini jadi hape gue sekarang?" Rea masih melotot tak percaya ke arah benda pipih itu.

"OMG, GUE SENENG BANGET!!"

Rea tiba-tiba berdiri, melonjak-lonjak kegirangan sebelum berlarian mengelilingi kamar seperti orang kesetanan.

"AAAAAA!!!" teriaknya sebagai penutup sambil melompat ke arah ranjang yang membuat tubuhnya terpental beberapa kali.

Tok tok tok

Rea menangkat kepalanya saat mendengar suara ketukan pintu. Alisnya terangkat heran, siapa yang mengetuk pintunya.

"Non, Non Rea teriak-teriak ada apa?" suara Bi Imah terdengar dari balik pintu tersebut. Mendengar pertanyaan Bi Imah, Rea langsung mendudukkan tubuhnya.

"OH, ENGGAK, BI. CUMA SENENG AJA GAK ADA TUGAS BUAT BESOK!" balas Rea asal sedikit berteriak agar Bi Imah bisa mendengar.

"Kirain. Ya sudah, Non. Bi Imah balik ke bawah dulu."

"IYA, BI. MAAF!

"Enggak papa kok, Non."

Setelah suara langkah kaki Bi Imah tak terdengar, Rea merebahkan tubuhnya lagi dan mengangkat kedua tangannya yang memegang handphone. Ia nyalakan handphone tersebut.

"Buset notifnya," Rea mendelik saat melihat notifikasi handphone tersebut yang penuh oleh pesan dari kontak dengan nama 'my boo♡'.

"Ini Nathan ya?" kening Rea mengerut jijik dengan bibir atas yang terangkat.

Ia segera menggeser ke atas layarnya, terkunci. Beruntung Rea yang asli memasang sidik jari, sehingga memudahkannya.

"Okeyy, ini enaknya buka apa dulu ya?" gumam Rea sambil melihat-lihat layar pop-up nya yang menunjukkan banyak notifikasi dari berbagai aplikasi.

"ANJIR, KEPENCET!" Rea memekik tertahan ketika sadar tangannya tanpa sengaja memencet notifikasi pesan Nathan di aplikasi whats app.

"ANJIR, KEPENCET!" Rea memekik tertahan ketika sadar tangannya tanpa sengaja memencet notifikasi pesan Nathan di aplikasi whats app

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Am I Antagonist? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang