dua puluh

60.3K 9.2K 186
                                    

"Bi, bikinin tiga bekal ya buat ke sekolah."

Rea baru saja turun dari kamarnya dengan seragam khas sekolahnya, rambut masih setengah basah, dan sandal rumah. Masuk ke dapur untuk meminta Bi Imah membuatkannya bekal sebanyak tiga kotak, dan menunggunya sambil duduk di salah satu kursi bar yang berjejer di depan meja bar dekat dapur.

Kemarin setelah makan makan, Rea hanya belajar sebentar mengerjakan tugas yang ia tahu dari sticky notes. Beberapa soal yang tidak ia yakini jawabannya benar, ia tanyakan pada Savita dan Vanya melalui pesan whats app. Setelahnya langsung tidur, membuatnya bisa bangun pagi hari ini.

Jam masih menunjukkan pukul setengah 6 pagi, jadi Rea tidak terlalu terburu-buru. Ia memainkan handphone-nya, membuka aplikasi twitter.

"Dibikinin sandwich aja gapapa, Non?" Rea menoleh menatap Bi Imah yang berdiri di depan  meja bar tengah menaruh roti panggang dan segelas susu coklat. 

"Gapapa kok, Bi," Bi Imah mengangguk, mulai berbalik dan mengambil bahan-bahan yang ia perlukan untuk membuat sandwich di lemari pendingin. Rea ikut memperhatikan isi lemari pendingin yang menghadap ke arahnya dan masih terbuka itu.

"Bi, sekalian buahnya ya?" Rea berkata dengan kedua alis terangkat dan senyuman di bibir. Bi Imah menoleh menatap Rea.

"Iya, Non. Tiga kotak juga, kan?" Bi Imah mengangguk paham ketika melihat Rea mengangguk cepat mengiyakan pertanyaannya.

Ia memang sengaja menyuruh Bi Imah untuk membuatkannya 3 kotak bekal. Yang jelas itu untuknya, Savita, dan Vanya. Ia ingat di dalam novel, Vanya disebutkan selalu membawa bekal. Hanya sesekali saat berasnya di rumah habis dan Ibunya belum sempat membeli, ia harus membeli makanan di kantin yang harganya lumayan.

Ia ingat sekali, Vanya selalu mau-mau saja ketika ia ajak ke kantin. Ia tidak pernah kepikiran, Vanya membawa bekal atau tidak. Vanya punya uang atau tidak. Kenyataan bahwa Vanya berasal dari keluarga yang biasa saja baru ia ingat lagi tadi malam saat berkirim pesan dengan gadis itu.

Tidak ingin terlalu membuat Vanya boros dengan uang yang ia yakini harus dihemat, ia memutuskan untuk membawa tiga kotak bekal untuk dimakan bersama nanti saat istirahat.

Sembari menunggu Bi Imah menyiapkan bekalnya, Rea mulai membaca tweet yang masuk ke beranda twitter-nya. Alisnya terangkat saat membaca nama dari tweet yang berada paling atas berandanya.

"Rea ngikutin akun ini, toh?" gumamnya sebelum memulai membaca isi tweet tersebut.

"Ini sebenernya akun apa sih?" Rea mengerutkan keningnya setelah membaca tweet tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini sebenernya akun apa sih?" Rea mengerutkan keningnya setelah membaca tweet tersebut. Merasa heran dengan apa yang di-posting akun twitter bernama 'Binar Mulia Update' itu.

Baru kemarin akun itu mem-posting tweet berisi gosip tentangnya, hari ini mem-posting tweet berisi tentang ulang tahun sekolahnya seperti akun resmi OSIS saja. Jadi yang benar dari kata 'update' di nama akun tersebut, update tentang gosip atau event sekolah?

Am I Antagonist? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang