tujuh belas

66.1K 10.4K 1K
                                    

!!! PERINGATAN !!!

buat cast rea akhirnya aku mutusin buat make pilihan kedua yg kemarin karena pas aku cari di pin, pilihan ketiga itu gak ada namanya.

maaf banget buat yg milih pilihan ketiga ato pertama, itu kesalahanku gak ngecek dulu namanya. tbh, pilihan ketiga tambahan di akhir. gak nyangka banyak yg suka. sebagai gantinya bakal aku jadiin cast Ara alias pemeran utama asli cerita ini yaa

buat yg masih tetep gak sreg, silahkan berimajinasi sendiri. aku gamau ngerusak visual di bayangan aku sendiri soalnya. semoga kalian bisa ngerti ya

tbh, aku ga mau ngecewain salah satu dari kalian. tapi aku ga bisa juga make cast dari kalian. jadi, buat permintaan maaf aku up lebih panjang dari biasanya

buat cast, bisa di cek lagi di bab 'bukan update!' ya

buat cast, bisa di cek lagi di bab 'bukan update!' ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

"Lo beneran mau deketin gue?"

Rea mendongak, menatap ke arah Agam yang sosoknya terlihat di balik tubuh Kiranti. Gadis itu merutuki mulutnya yang asal bicara hanya karena kesal pada Kiranti, tanpa memikirkan sekitarnya.

Savita yang berada di belakang Rea memejamkan mata dengan kening berkerut. Ikut merutuki kebodohan teman sebangkunya dalam hati karena tidak mau mendengarkan perkataannya.

Kiranti yang mendengar suara Agam buru-buru berbalik dan memasang senyum kelewat manisnya, senyum yang hanya ia dedikasikan untuk Agam. Tapi tak bertahan lama, karena harus luntur saat menyadari bahwa Agam tak sedikitpun melirik ke arahnya, seperti biasa.

Agam melangkah maju, "Minggir," perintahnya pada Kiranti. Awalnya gadis itu hendak protes, tapi tidak jadi karena mendapat tatapan tajam darinya.

Cowok itu menatap Rea dengan kepala dimiringkan dan senyum sumringah yang tercetak jelas. Ia membasahi bibirnya sebelum berbicara, "Jadi ngebela Vanya cuma cara lo buat caper ke gue?"

Rea mengerutkan keningnya tidak suka sekaligus tidak percaya akan tingkat percaya diri Agam yang sudah menyamai langit ketujuh. Cowok itu harus segera dibawa ke dukun, kalau tidak ia khawatir ada gadis bernafas sedikit cowok itu akan mengira gadis itu menyukainya.

"Sorry?" tanya Rea dengan kedua alis terangkat.

"Udah, gak usah pura-pura gak tau," Agam memasang senyum kemenangan. Rea mengerutkan keningnya, menatap Agam aneh kemudian tertawa hambar.

"Gini ya, Gam. Gue gak ada niatan sama sekali buat ngedeketin lo. Gosip di twitter itu gak bener, dan soal yang lo denger tadi itu cuma bercanda," senyum Agam luntur, berganti menjadi melengkung ke bawah dan kerutan di kening.

Am I Antagonist? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang