tiga puluh empat

46.8K 6.1K 695
                                    

Pada akhirnya usaha Rea menampilkan yang terbaik bahkan sampai membuat kakinya sakit lagi sia-sia. Pensi kelas mereka tidak menang bahkan masuk tiga besar pun tidak. Berbeda dengan kegagalan mereka, Vanya dan Agam menjadi best-couple dalam perlombaan fashion show.

Tentu saja mereka nampak cocok bersama. Mereka sama-sama merupakan pemeran utama dalam novel, tidak ada yang bisa mengubah kenyataan itu.

Sebenarnya ia tidak pernah mengharapkan menang karena dari awal ia hanya fokus pada prinsipnya, yang penting tampil dengan percaya diri. Tapi entah kenapa ia tetap merasa kecewa saat tahu bahwa usahanya sia-sia.

Tingg

Suara notifikasi yang berasal dari handphone-nya mengalihkan perhatian gadis itu. Kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat notifikasi pesan whats app dari Bara, dengan cepat ia membukanya.

 Kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat notifikasi pesan whats app dari Bara, dengan cepat ia membukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jadi kan?

ya jadilah

udah siap kan?

udah

oke
gue otw

iya

cuek bgt

iya baraa

tunggu ya cantik

"IH ANJIR!" Rea memekik setelah membaca pesan balasan terakhir dari Bara. Tubuhnya yang tadi duduk di pinggir ranjang merosot ke bawah dengan senyuman lebar di bibir.

Rea mengangkat handphone-nya lagi yang layarnya masih membuka room chat-nya dengan Bara, membaca lagi balasan terakhir cowok itu.

"BUSET, GAK KUAT GUE!!" Rea membalikkan tubuhnya menghadap ranjang dan memukul-mukul kasurnya berkali-kali.

Gadis itu menghentikan tingkahnya, mulai berdiri dan melangkah ke depan cermin untuk mematut penampilannya hari ini sekali lagi. Celana jeans dan kaos berwarna krem berbalut kemeja kebesaran bermotif kotak-kotak dengan rambut tergerai bebas.

Rea yang melihat anakan rambutnya sedikit berantakan merapikannya dengan cepat sambil maju agar lebih dekat dengan kaca. Setelah puas merapikan rambutnya, gadis itu juga menoleh-nolehkan kepalanya dengan tatapan terfokus di cermin untuk memperhatikan riasannya.

"Udah cakep," ucapnya diakhiri tersenyum ke arah pantulan dirinya sendiri saat sudah merasa puas dengan penampilannya.

Ia tidak ingin terlihat seperti gembel di depan Bara.

Kemudian Rea langsung berjalan ke arah kasurnya lagi untuk meraih tas selempangnya, meyampirkan tali tasnya ke pundak dan mulai berjalan ke luar kamar menuju ruang tamu untuk menunggu Bara.

Am I Antagonist? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang