sepuluh

73.6K 12.4K 1.5K
                                    

"Seger banget."

Rea keluar dari kamar mandinya dengan celana pendek dan kaos kebesaran juga handuk yang melilit kepalanya, membungkus rambut basahnya.

Ia melangkah ke arah meja belajarnya untuk mengambil handphone, kemudian merebahkan tubuhnya ke atas ranjang.

"Mari kita liat notifikasi..," gadis itu bergumam sambil menyalakan handphone di tangannya.

"Wah, tidak ada yang chat," gadis itu bergumam lagi dengan nada riang datar setelah melihat bahwa tidak mendapatkan notifikasi chat dari siapapun.

"Buka apa ya?" tangan Rea menggeser-geser layar menu handphone-nya sembari berpikir sebaiknya membuka aplikasi apa.

Setelah beberapa kali menggeser-geser layar menu, akhirnya gadis itu memutuskan untuk membuka aplikasi instagram. Membuka ikon notifikasi yang berada di samping ikon direct message di pojok kanan atas bagian beranda.

"Banyak ya moms notifnya," gumam gadis itu sambil mengscroll kebawah deretan notifikasi pemberitahuan like, komentar, dan juga followers barunya.

Selesai pada mengecek notifikasi, tangan gadis itu beralih pada ikon direct message yang menunjukkan angka tidak sedikit. Ia melotot saat hampir semua pesan yang dikirim untuk Rea tidak ada yang dibalas maupun baca kecuali pesan dengan akun instagram bernama 'Nathan Pratama' yang menunjukkan pesannya belum terbalas.

"Kenapa juga mau chat-an sama cowok kek gini kalo banyak yang chat," gadis itu bergumam, sambil memencet room chat dengan akun instagram Nathan.

Gadis itu iseng meng-scroll ke atas room chat itu. Membaca secara acak obrolan Rea dengan Nathan.

"HEH!" gadis itu memekik sambil melempar handphone-nya ke kasur. Posisinya yang semula rebahan juga beralih menjadi duduk tegah dengan wajah syok dominan jijik dan lilitan handuk melonggar.

"Ih anjir, tadi Rea bilang apa?" gadis itu meraih handphone-nya lagi, mencoba membaca pesan yang membuat jantungnya seakan lompat keluar lewat mulutnya sekali lagi. "Aku gak bisa hidup tanpa kamu, Sayang. Kamu tahu itu kan?"

Sekali lagi, gadis itu melemparkan handphone-nya ke kasur setelah bergumam. Matanya masih melebar syok meski telah membacanya dua kali.

"IH KENAPA REA ALAY BANGET SIH ANJIR!" ia memekik sambil menutup matanya geli.

"Sumpah gak sanggup gue," dengan segera Rea menekan tombol kembali dua kali hingga menampakkan beranda instagramnya.

Ia kembali merebahkan tubuhnya, mulai men-scroll beranda instagram-nya. Setiap kali melihat foto yang ada, ia berhenti dan meneliti foto tersebut, nama instagram yang mem-posting, jumlah like, caption, hingga membaca setiap komentar dalam postingan tersebut. 

"AHAHAHAH, SEBELUM KEJENGKANG!" Rea tertawa terbahak-bahak saat membaca salah satu komentar dalam postingan akun instagram galangvirga_ . Postingan tersebut berupa video yang mendokumentasikan seorang cowok tengah bermain skateboard

Dalam bayangannya langsung tergambarkan bahwa beberapa detik setelah kamera untuk merekam video ini dimatikan, Galang sang pemilik akun terjengkang karena salah memijak papan skateboard setelah melompat.

"Adeh, kocak banget," Rea mengubah posisinya menjadi tengkurap saat tawanya mereda, menyeka sudut matanya yang berair karena banyak tertawa dan mulai mengscroll kembali layarnya.

"Buset, cewek sama cowok disini cantik-cantik dan ganteng-ganteng semua ya?" Rea bergumam disela-sela ia mengamati satu persatu foto di berandanya. Ia sedari tadi hanya melihat keelokkan manusia. Tidak ada yang burik sepertinya saat jadi Ara dulu.

Am I Antagonist? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang