Part 5

2.7K 294 4
                                    

Jaemin berbaring dengan hati-hati disofanya karena punggungnya yang masih terasa sakit.

Lihat saja pasti akan dia balas perbuatan nenek lampir satu itu nanti, benar-benar menyebalkan.

Membuka bankingnya, Jaemin menghela napasnya melihat uang yang dia miliki hanya tinggal 250 ribu saja.

"Gajihan masih 2 mingguan lagi, bagaimana ini" resah Jaemin.

Padahal dia sudah berusaha sehemat mungkin tapi kenapa uangnya tetap tidak bisa terkontrol begini.

"YA TUHAN MAU KAYA" pekik Jaemin frustasi.

Dia sangat lelah jika berhadapan dengan masalah keuangan seperti ini.

"Atau cari kerja tambahan?" Monolognya.

Lalu dengan segera Jaemin bangkit dan bergegas mengganti pakaiannya, dia sudah memutuskan ingin mencari pekerjaan tambahan lagi, dia tidak boleh malas-malasan.

Jaemin memegang perutnya yang berbunyi karena lapar, lalu dia berjalan kedapur untuk melihat persedian makanannya.

Oke hanya tersisa 4 telur dan 6 indomie saja.

"Kok gue miskin banget ya!" Gerutu Jaemin.

Lalu dia pergi saja dan mengabaikan perutnya yang keroncongan, dia harus hemat kalau tidak mau mati kelaparan.

Dia sebenarnya tidak tau ingin bekerja apa, karena memang sulit mencari pekerjaan untuk anak seusianya, orang-orang pasti akan mengira dia tidak bisa diandalkan.

Jaemin lalu duduk disebuah kursi yang disediakan di trotoar, dia mengipas-ngipas wajahnya yang panas bahkan bajunya sudah basah karena keringatnya.

Jaemin sudah berjalan sekitar 2 jam untuk melihat-lihat lowongan kerja tapi sepertinya memang tidak ada.

"Bagaimana ini?" Lirihnya sambil menyeka keringatnya.

Mata Jaemin lalu tidak sengaja melirik kearah toko bunga dengan bunga-bunga yang cantik dan memikat, tapi Jaemin menyerngit melihat orang-orang hanya melalui toko itu tanpa ada minat dengan bunga-bunga yang ada.

Jaemin lalu berjalan mendekat dan dia tersenyum sambil memegang pelan barisan bunga mawar putih yang ada disitu, sangat harum dan cantik.

"Selamat siang, anda ingin mencari bunga apa nak?" Tanya seorang ibu-ibu yang Jaemin pikir pemilik toko bunga ini.

"Selamat siang" sapa Jaemin dengan sopan.

"Aku tidak ingin membeli hanya melihat saja, maafkan aku karena memegangnya" ucap Jaemin sambil menunduk sopan membuat ibu tadi tersenyum.

"Kamu suka bunganya?" Tanya ibu itu.

"Ah..Iya bunga ini semuanya segar dan terlihat cantik" ucap Jaemin sambil memegang buket bunga lili.

"Aku merawat mereka dengan sungguh-sungguh, tapi sepertinya orang-orang memang tidak tertarik dengan bunga asli seperti ini, mereka lebih suka bunya buatan yang bisa dipajang lama, aku bisa apa haha..." ucap ibu itu sambil tertawa kecil.

Jaemin berpikir sebentar sambil menatap bunga-bunga itu lalu dia menatap kearah orang-orang yang berlalu lalang didepan melewati toko itu.

"Ibu memiliki sepeda?" Tanya Jaemin membuat ibu itu mengerutkan keningnya sebelum mengangguk.

"Ada, tapi hanya sepeda tua, kuletakan disamping toko" jawab ibu itu membuat Jaemin bergegas berjalan kesamping toko itu.

Jaemin tersenyum melihat sepeda itu, lalu dia mendorongnya kedepan toko dan dia mengambil beberapa variasi mawar dan bunga lili dan menyimpannya kedalam keranjang depan sepeda itu.

Please [RenMinHyuckNo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang