Part 19

2.1K 276 17
                                    

Setelah Renjun mengantarnya pulang Jaemin langsung membersihkan dirinya kemudian dia langsung tidur.

Dia tidak mau memikirkan banyak hal jadi Jaemin lebih memilih membawa semuanya dalam tidurnya saja.

Ditengah malam Jaemin terbangun saat merasakan tubuhnya yang dipeluk dengan erat dari belakang dan juga gumaman kata maaf secara terus menerus.

Walau berat dengan perlahan Jaemin membuka matanya dan dia menoleh untuk melihat siapa yang memeluknya.

"Papa?" Heran Jaemin saat melihat Jaehyun lah yang ternyata memeluknya.

"Kamu terbangun?"

"Maafkan papa" ucap Jaehyun yang tidak Jaemin ketahui kata maaf itu untuk apa, karena sudah membangunkannya atau karena dia yang berbohong?

"Kenapa papa bisa ada disini?" Tanya Jaemin.

"Jaemin maafkan papa" mohon Jaehyun.

"Maaf untuk apa?" Ucap Jaemin.

"Untuk segalanya" ucap Jaehyun.

Jaemin hanya diam dengan dia yang membiarkan saja tubuhnya didekap erat oleh papanya.

"Besok sekolah, Jaemin mau tidur" ucap Jaemin pelan.

"Tidurlah" ucap Jaehyun sambil mengecup pelipis Jaemin.

Jaemin bergerak sedikit mengode Jaehyun untuk melepas pelukannya tapi Jaehyun malah mengeratkan pelukannya membuat Jaemin hanya pasrah saja dan membiarkannya.

Sebenarnya Jaemin sudah tidak bisa melanjutkan tidurnya lagi, bukannya Jaemin marah pada papanya tapi dia hanya kecewa.

Papanya terus berjanji padanya dan memberikan banyak harapan bagi Jaemin tapi pada akhirnya hanya kebohongan yang dia dapatkan.

Merasakan napas teratur dari papanya Jaemin menoleh sebentar memastikan apakah papanya sudah benar-benar tidur atau belum.

Ketika memastikan papanya sudah tidur dengan perlahan Jaemin membalik badannya hingga berhadapan dengan papanya.

Memandang wajah yang mirip dengannya itu, Jaemin bisa melihat gurat-gurat kelelahan diwajah papanya.

Entah apa yang sudah papanya lalui selama ini hingga kelelahan itu terpampang dengan nyata diwajahnya.

Jaemin mengangkat tangannya untuk mengusap wajah papanya itu dengan lembut.

"Jaemin sangat sayang pada papa" lirih Jaemin.

Walau papanya itu sering mengecewakannya tapi Jaemin sadar hanya sosok papanya lah yang dia punya satu-satunya.

Walau semuanya sangat rumit selama ini tapi Jaemin sadar betapa papanya berusaha untuk melindunginya dengan seluruh kemampuannya.

Hidup yang mereka jalani memang tidak pernah mudah tapi Jaemin juga sadar papanya selalu berusaha membuat semuanya baik-baik saja.

"Jangan sakit papa" lirih Jaemin sambil memeluk papanya, dia menelusupkan kepalanya pada dada bidang papanya berusaha mencari kehangatan yang selalu tersedia disana.

Malam itu Jaemin habiskan dengan memeluk erat papanya merasakan kehangatan dari kasih sayang yang diberikan oleh papanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Paginya Jaemin terbangun dengan mata yang sedikit perih karena dia tanpa sadar menangis semalam.

Jaemin lalu melirik pada papanya yang masih tidur dengan tenang, maka Jaemin yang tidak mau mengganggu bangun dengan perlahan dan langsung bersiap untuk pergi kesekolah.

Please [RenMinHyuckNo]Where stories live. Discover now