Part 37

2.1K 288 7
                                    

Pagi sekali Haechan dan Jaemin kembali pulang ke kota karena sesuai kata Jaehyun dia akan menjemput Jaemin maka mau tidak mau mereka harus pulang.

Sepanjang jalan Jaemin hanya cemberut membuat Haechan tertawa kecil.

"Gak usah cemberut" ucap Haechan membuat Jaemin menoleh padanya.

"Padahalkan masih mau liburan" keluh Jaemin.

"Lain kali kita kesitu lagi atau bahkan ketempat yang lebih bagus" ucap Haechan membuat Jaemin berbinar.

"Janji!" Ucap Jaemin membuat Haechan tersenyum dan mengusak rambutnya.

"Gak janji" ucap Haechan.

Jaemin langsung menatap Haechan cemberut "Janji dong!" Tuntut Jaemin.

"Gak bisa janji, tapi akan aku usahakan" ucap Haechan.

"Kenapa gak mau janji?" Tanya Jaemin.

"Karena aku takut gak bisa nepatin" ucap Haechan membuat Jaemin mengerutkan keningnya.

"Echan gak pernah ngelanggar janji sama aku" ucap Jaemin.

Haechan tidak menjawab lagi dan hanya tersenyum lalu menarik pelan pipi Jaemin.

"Echan gak akan kemana-mana kan?" Tanya Jaemin, dia jadi merasa was-was rasanya.

Haechan tertawa sebentar mendengar pertanyaan Jaemin "Memangnya aku mau kemana?" Tanya Haechan balik.

"Siapa tau aja kan Echan mau ninggalin aku" ucap Jaemin pelan.

"Aku gak akan ninggalin kamu" ucap Haechan membuat Jaemin tersenyum tipis.

"Sejauh apapun aku darimu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu" sambungnya.

Jaemin menatap Haechan yang fokus menyetir dengan senyum diwajahnya, meneliti wajah sahabatnya itu Jaemin jadi memikirkan banyak hal random.

"Kayanya kita bakalan sampai sekitaran jam 11 deh, depan sepertinya macet parah" ucap Haechan mengalihkan Jaemin dari lamunannya.

"Mm gak papa" ucap Jaemin, kemudian dia menyandarkan dirinya dan menatap luar jendela.

Menghela napas pelan, entah kenapa rasanya Jaemin malas untuk pulang, entah bagaimana perasaanya jadi tidak nyaman.

Memandang lagi wajah Haechan sesuatu tiba-tiba terlintas di kepala Jaemin membuatnya tersenyum.

"Chan..." panggi Jaemin.

"Hm?"

"Kita itu bagai langit dan bumi ya" ucap Jaemin membuat Haechan menoleh sebentar padanya.

"Echan langit dan aku buminya" sambung Jaemin.

"Maksudnya?" Tanya Haechan.

"Echan yang melengkapiku dan memberiku berbagai rasa juga mengenalkan aku berbagai warna" ucap Jaemin dengan senyum manisnya membuat Haechan mengusap rambutnya.

"Hey sejak kapan mulutmu jadi manis begitu" ucap Haechan membuat Jaemin tertawa.

"Aku memang sudah manis dari dulu" ucap Jaemin.

"Iyaa manis sekali sampai aku hampir diabetes" ucap Haechan.

Jaemin hanya tersenyum malu kemudian dia mengalihkan pandangannya lagi menatap luar jendela membuat Haechan tertawa melihatnya.

Jaemin lalu menunduk saat merasakan getaran dari hpnya yang ternyata pesan dari Papanya.

M.H💕

Please [RenMinHyuckNo]Where stories live. Discover now