Part 11

2.3K 263 8
                                    

"Gak usah memaksakan diri anjing, mati baru tau rasa lo" Haechan sudah ngomel-ngomel sejak tadi karena Jaemin yang nekat ingin berangkat kerja.

"Karena gue masih pengen hidup makanya gue kerja" ketus Jaemin membuat Haechan menghela napasnya.

"Ntar gue yang ijin ama boss, lo istirahat aja dulu tunggu sehat baru kerja lagi" ucap Haechan tapi yang namanya Jaemin sudah pasti keras kepala.

"Gak usah" ucap Jaemin.

Jaemin sudah merasa mendingan setelah meminum obat yang dibeli oleh Haechan tadi jadi dia merasa sudah mampu bekerja.

"Gue pasung juga lo nanti, ngeyel banget heran" kesal Haechan.

"Udah sana lo pulang" Jaemin langsung mendorong Haechan untuk keluar dari rumahnya.

"ANJING JAEMIN, BUKA WOY!" teriak Haechan dari luar.

"UDAH SANA LO PULANG AJA!" Balas Jaemin.

"Gak bakal gue tolongin lagi lo bangsat!" Suara Haechan terdengar kesal.

"Bodo amat, lagian mana bisa lo mengabaikan gue" ucap Jaemin.

"Bacot lo" ucap Haechan.

Jaemin lalu mendengar suara mobil dan perlahan menjauhi rumahnya.

Haechan beneran pulang? Apa dia benar-benar marah pada Jaemin.

Lalu Jaemin mendengar suara mobil mendekat lagi dan berhenti didepan rumahnya membuat Jaemin mendengus, kan dia sudah bilang mana bisa Haechan mengabaikannya.

Baru saja Jaemin membuka pintu dan ingin mengomel dia dikejutkan karena bukan Haechan lah yang dihadapannya.

"Papa..."

"Halo sayang" sapa papanya sambil mengelus rambut Jaemin.

Jaemin berdehem sebentar lalu mempersilahkan papanya itu untuk masuk, sudah lama papanya itu tidak mengunjunginya dirumah oleh karena itu dia cukup kaget.

"Kamu sakit?" Tanya papanya saat melihat obat yang diberikan oleh Haechan tadi ada diatas meja Jaemin.

"Ah hanya demam biasa, tapi sudah baik kok" jawab Jaemin.

Papanya itu terlihat menghela napas lalu dia mengedarkan pandangannya menatap tempat tinggal Jaemin.

"Sepi sekali" ucap papanya pelan membuat Jaemin menggaruk tengkuknya.

"Kan hanya aku sendirian" ucap Jaemin.

Papanya itu menoleh dan menatap Jaemin sambil tersenyum, lalu tangannya menarik Jaemin hingga duduk disampingnya.

"Papa kangen kamu"

Jaemin hanya diam saja saat tubuhnya dipeluk, dia hanya menepuk pelan punggung papanya.

"Sudah makan hm?" Tanya papanya sambil mengusap wajah dan rambut Jaemin.

"Sudah, papa?" Tanya Jaemin.

"Papa sudah juga"

"Tumben papa kesini" ucap Jaemin pelan membuat papanya itu tertawa.

"Loh memangnya gak boleh?" Canda papanya membuat Jaemin menggeleng cepat.

"Bukannya begitu, hanya sedikit ganjal saja" ucap Jaemin.

"Hari ini mama kamu ulang tahun, ikut merayakan ya sayang" ucap papanya membuat Jaemin terdiam.

Bukannya Jaemin tidak mau, dia hanya merasa sedikit kurang nyaman saja jika berkumpul bersama mereka.

"Harus ya?" Tanya Jaemin membuat papanya tersenyum.

Please [RenMinHyuckNo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang