Part 10

2.5K 286 23
                                    

Selama kelas berlangsung sejak pagi tadi, Jaemin benar-benar tidak bisa fokus sama sekali.

Kepalanya pusing luar biasa ditambah seragamnya yang belum kering membuatnya menggigil.

Dia juga belum makan sama sekali dan hanya sarapa bersama Haechan tadi pagi saja.

Kondisinya sudah bisa dibilang buruk tapi Jaemin tidak memikirkan dirinya sama sekali, dia malah memikirkan Renjun terus menerus, Jaemin khawatir jika Renjun sampai sakit.

Hingga ketika kelas sudah benar-benar berakhir Jaemin masih duduk dikursinya menunggu anak-anak lain pulang.

Dia menatap keluar jendela dan menatap langit yang masih saja hujan deras tanpa henti sejak tadi pagi.

Jaemin lalu berjalan dengan tenang keluar dari kelasnya yang sudah sepi, dia lalu menuju kekelas Renjun.

Jaemin bisa lihat Renjun yang hanya duduk termenung dikursinya sendirian, entah apa yang cowok itu pikirkan

Tidak ingin mendekat dan mengganggu Jaemin hanya berdiri dan mengintip dari jendela paling sudut.

Setelah sekitar 15 menit Jaemin bisa melihat Renjun bangkit dari kursinya dan sepertinya bersiap ingin pulang.

Jaemin langsung berjalan kearah pintu kelas bersamaan dengan Renjun yang keluar hingga mereka berdua hampir bertabrakan.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Jaemin.

Renjun hanya meliriknya sekilas kemudian berjalan melalui Jaemin.

Jaemin menahan tangan Renjun dan dia bisa merasakan tangan Renjun yang terasa hangat.

'Demam kah?' Pikir Jaemin.

Renjun langsung menyentak tangan Jaemin kasar hingga Jaemin terbundur satu langkah.

"Kamu deman Injun.." Jaemin langsung menyusul Renjun yang berjalan lebih dahulu.

"Jangan ganggu gue" ucap Renjun dingin.

"Mau aku belikan obat?" Tanya Jaemin.

Ketika Renjun ingin menerobos hujan untuk keparkiran mobilnya, Jaemin langsung mencegahnya.

"Pakai payungku saja" ucap Jaemin langsung menyerahkan payungnya.

Renjun menghela napasnya kasar, sepertinya cowok itu berusaha menahan emosinya sendiri.

"Sekali saja Jaemin, sekali saja tolong jangan ganggu gue" ucap Renjun lalu dia berjalan menerobos hujan.

Jaemin yang melihat itu langsung membuka payungnya dan menyusul Renjun lalu segera memayungi cowok itu hingga langkah Renjun terhenti.

"Sebentar saja, hanya sampai mobilmu" ucap Jaemin pelan.

Dia lalu terus berjalan dibelakang Renjun dengan tangannya yang berusaha memayungi Renjun tanpa peduli dirinya yang sudah basah kuyup.

Renjun lalu masuk ke mobilnya dan langsung pergi tanpa kata sedikitpun pada Jaemin.

"Jangan sampai sakit Injun" lirih Jaemin.

Dia lalu menutup payungnya dan berjalan untuk pulang ke rumahnya, Jaemin sudah terlanjur basah jadi dia malas mengenakan payung.

Jaemin mendongak menatap langit merasakan setiap tetes hujan yang terjatuh mengenai wajahnya.

Tidak papa kok, dia tidak papa.

Jaemin merasakan tubuhnya sudah bergetar hebat bahkan pandangannya sudah mulai buram tapi dia terus memaksakan dirinya untuk melangkah.

Dia harus bertahan dan tak boleh menjadi lemah, jika dia pingsan sekalipun disini tidak bakal ada yang peduli padanya, jadi Jaemin hanya harus mengandalkan dirinya sendiri.

Please [RenMinHyuckNo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang