Part 25

2.2K 302 50
                                    

Setelah pulang sekolah Jaemin langsung saja menuju apartement Haechan dan Jaemin masih berusaha menelpon cowok itu tapi tidak diangkat sama sekali membuat Jaemin kesal.

"Lihat saja nanti pokoknya gue bejek-bejek lo!" Kesal Jaemin sambil terus menggerutu.

Saat sudah sampai dengan tidak sabaran Jaemin memencet bel apartement Haechan dan hampir 2 menit dia sudah berdiri disitu baru lah pintu terbuka.

Jaemin yang sudah membuka mulutnya ingin mengomel tidak jadi dan malah melotot kaget saat melihat wajah Haechan.

"LO KENAPA?!" Pekik Jaemin saat melihat lebam diwajah Haechan.

Tanpa menunggu jawaban Haechan, Jaemin langsung menerobos masuk dan menarik Haechan untuk mengikutinya.

Dengan segera Jaemin mengambil kotak P3K dan mengobati beberapa lebam dan juga luka Haechan.

Sedangkan Haechan hanya diam dan memandang Jaemin dalam diam, dia juga tidak terlalu banyak bereaksi.

"Kenapa gak balas chat gue? Kenapa gak akan telpon gue? Dan kenapa muka lo bisa sampai kek gini? Lo habis dibegal?" Tanya Jaemin beruntut membuat Haechan mendengus.

"Ngapain lo disini?" Tanya Haechan balik membuat Jaemin melotot.

"Malah nanya!! Ya karena lo lah!" Kesal Jaemin.

"Lo kemana? Kenapa gak kasih kabar sama sekali! Tau gak sih gue khawatir banget takut lo dibegal sama orang ditengah jalan terus lo dijual dipasar gelap atau gak organ lo dikeluarin te...." ucapan panjang lebar Jaemin terhenti saat melihat Haechan yang hanya tersenyum menanggapinya.

"Gue gak papa jadi gak usah khawatir dan maaf karena gak ngabarin lo" ucap Haechan sambil tersenyum dan mengacak rambut Jaemin.

Jaemin terdiam dan menahan napasnya saat wajah Haechan yang hanya berjarak beberapa centi darinya.

"Gue senang lo khawatir sama gue tapi gue gak papa kok" ucap Haechan lagi kemudian menjauhkan wajahnya dan bersandar disofa.

"Tapi wajah lo kenapa bisa gini" ucap Jaemin sambil menyentuh lebam Haechan.

"Rahasia" ucap Haechan membuat Jaemin cemberut.

"Kenapa Echan?!" Desak Jaemin.

"Hm.." Haechan hanya bergumam dan sibuk sendiri dengan hpnya membuat Jaemin mendengus kesal.

"Echan!"

"Hm"

"Echan!"

"Hm"

"Echan!!"

"Apa Jaem?" Sahut Haechan sambil menaruh hpnya dan kembali menatap Jaemin lagi.

"Kenapa?!" Tegas Jaemin.

"Gak papa kok" ucap Haechan membuat Jaemin cemberut kemudian membuang wajahnya mengahadap lain dan bersandar disofa.

".."

Mereka berdua sama-sama diam selama 15 menitan hingga akhirnya Jaemin menghela napas kemudian menyandarkan kepalanya dibahu Haechan.

"Gue ikut papa sekarang..." ucap Jaemin pelan.

Haechan melirik sebentar kemudian menarik Jaemin kedalam pelukannya, sedangkan Jaemin langsung menyandarkan dirinya dengan nyaman dibahu Haechan.

"Gue rasa semuanya makin kacau" lirih Jaemin.

"Semuanya akan baik-baik aja, percaya sama Papa lo" ucap Haechan

Jaemin menghela napasnya dan naik keatas pangkuan Haechan lalu melingkarkan tangannya dileher Haechan.

Please [RenMinHyuckNo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang