Part 20

2.4K 305 16
                                    

Seharian ini Jeno memang tidak benar-benar mengganggu Jaemin seperti biasanya sih, cowok itu memang cuma dia tapi Jaemin tetap sebal karena Jeno yang terus menatapnya dengan senyum menyebalkannya itu.

Maka ketika bel pulang berbunyi dengan kecepatan penuh Jaemin berlari keluar kelas meninggalkan Jeno yang masih santai saja dikursinya.

"Menyebalkan sekali" gerutu Jaemin.

Jaemin lalu duduk ditaman samping sekolahnya menunggu sekolah sedikit sepi, dia hanya tidak suka pulang bersama siswa lainnya.

Setelah sekitar 15 menitan menunggu Jaemin lalu bangkit dan berjalan dengan mengendap-ngendap sambil matanya yang terus menatap kesana kemari dengan waspada siapa tau Jeno yang tiba-tiba muncul.

Melihat tidak ada tanda-tanda dari Jeno maka Jaemin pun tersenyum senang dan berjalan dengan santai.

Lalu dari kejauhan Jaemin bisa melihat Haechan yang berdiri berhadapan dengan Renjun dan Jaemin bisa melihat aura tidak mengenakan yang keluar dari kedua cowok itu.

Dengan cepat Jaemin berlari mengahmpiri keduanya yang saling menatap dengan tajam.

"Echan kenapa disini?" Tanya Jaemin mengalihkan atensi Haechan maupun Renjun.

"Ayo pulang" ucap Haechan dengan memegang sebelah lengan Jaemin tapi sebelum sempat pergi sebelah tangan Jaemin ditahan oleh Renjun.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap Renjun.

Jaemin hanya diam dan memandang bergantian Haechan dan Renjun dengan heran, karena dia bisa melihat tatapan permusuhan dari keduanya.

Jaemin lalu menyentak tangannya hingga terlepas dari keduanya "Kenapa sih?" Heran Jaemin.

"Gue mau ngomong bentaran sama lo" ucap Renjun.

"Kita pulang sekarang Jaem" ucap Haechan.

Jaemin masih terdiam dengan tatapan bingungnya sekarang pada Haechan dan Renjun.

"Wah rame nih!" Ucap Jeno tiba-tiba datang dengan cengirannya dan langsung merangkul pundak Jaemin.

"Jeno kok lo..!"

"Maaf ya tapi Nana ada urusan sama gue" ucap Jeno dengan senyumnya lalu membawa Jaemin yang masih dia rangkul untuk menjauh.

Jaemin yang masih kebingungan hanya ngikut saja saat Jeno membawanya.

"Ayo naik" ucap Jeno yang sudah naik dimotornya membuat Jaemin tersadar.

"Gak mau!" Tolak Jaemin.

"Cepetan Na" paksa Jeno tapi Jaemin tetap menolak.

Jeno yang terlihat tidak sabaran langsung turun dari motornya.

"AAKHH..."Pekik Jaemin kaget saat Jeno yang mengangkatnya dan mendudukannya digoncengan motor cowok itu.

"Pegangan" ucap Jeno sambil naik kemotornya.

Jaemin yang masih syok hampir saja terjungkal saat Jeno menjalankan motornya tapi untungnya Jeno dengan sigap memegang tangan Jaemin dan menariknya untung melingkari pinggangnya.

"Dibilang pegangan juga" ucap Jeno dan langsung melajukan motor sportnya itu membelah jalanan dengan kecepatan tinggi.

Jaemin sendiri sudah tidak tau dengan keadaannya dia memeluk pinggang Jeno dengan erat karena merasa nyawanya hampir terbang bersama angin.

Hingga akhirnya motor Jeno berhenti disebuah rumah yang super besar kalau Jaemin bisa berpendapat.

"Turun" ucap Jeno membuat Jaemin tersadar.

Please [RenMinHyuckNo]Where stories live. Discover now