Part 16

2.2K 278 64
                                    

Jaemin menghela napasnya berkali-kali sambil duduk termenung didepan pagar sekolahnya yang sudah ditutup.

Renjun sudah pulang tadi dijemput supirnya, dia tidak tau kenapa cowok itu mendadak menelpon supirnya untuk minta dijemput dan akhirnya meninggalkan Jaemin sendirian sekarang.

Haechan pasti sudah pulang sejak tadi dan jadwal bus yang lewat dihalte dekat sekolahnya juga sudah lewat.

Ingin rasanya Jaemin beeteriak dan memaki Renjun yang seenaknya tapi sayangnya dia tidak bisa.

"Huh untung sayang" lirih Jaemin.

Jaemin masih saja duduk jongkok didepan pagar sekolahnya sambil memainkan pasir, dia masih mengumpulkan niat untuk berjalan pulang kerumahnya.

"Aw" Jaemin mengaduh saat jidatnya disentil dan ketika dia mendongak untuk menatap pelakunya matanya langsung berbinar.

"ECHAN!" Pekik Jaemin antusias.

"Ngapain lo duduk kek gembel disini?" Tanya Haechan.

"Kok lo bisa disini? Bukannya lo bilang mau balik?" Tanya Jaemin balik membuat Haechan mendengus.

"Gue udah tau sisetan gak bakal bisa diharap jadi gue balik lagi deh" ucap Haechan membuat Jaemin tersenyum.

"Aaa baiknya sahabatku" ucap Jaemin sambil merangkul lengan Haechan.

"Cih" Haechan berdecih sinis kemudian berjalan kemobilnya diikuti Jaemin yang masih merangkul lengannya.

"Jadi traktir gak lo?" Tanya Haechan saat mereka sudah dimobil.

"Jadi! Mau makan apa?" Tanya Jaemin.

"Serah" jawab Haechan.

"Mau makan jajanan gitu sih gue" ucap Jaemin.

"Gak sehat njir, jangan numpuk lemak lo" ucap Haechan membuat jaemin mendengus.

"Beli dikit doang, tempat biasa ya" Ucap Jaemin dengan cengirannya.

Haechan hanya diam saja dan langsung menjalankan mobilnya ketempat mereka biasa jajan.

"Kita masak di apart gue aja deh, sayang kalau makan diluar" ucap Haechan tiba-tiba.

"Serah, tapi beli jajan dulu bentaran" ucap Jaemin.

"Iya nyonya" ucap Haechan membuat Jaemin melotot.

"Gue cowok!" Ketus Jaemin.

"Yang bilang lo cewe siapa?" Ucap Haechan membuat Jaemin sensi saja.

"Dajjal lo" ucap Jaemin.

"Lebih dajjal lo" balas Haechan.

"Lo lebih lebih dajjal" ucap Jaemin lagi.

"Lo lebih lebih lebih lebih lebih dajjal" ucap Haechan membuat Jaemin merengut.

"Lo menyebalkan" Jaemin langsung mencubit paha Haechan.

"Woy sakit bego" Haechan langsung mengusap pahanya yang nyut-nyutan karena dicubit oleh Jaemin.

"Nyenyenye" Jaemin mengejek dengan begitu menyebalkannya membuat Haechan langsung mengapit kepalanya karena kebetulan mereka sedang berada di lampu merah juga.

"Ih apasih! Ketek lo bau! Lepas!" Berontak Jaemin tapi Haechan malah tertawa saja.

"Haechan bego, lepasin gak!" Jaemin masih memberontak karena kepalanya yang dijepit oleh lengan Haechan.

Haechan lalu menyentak leher Jaemin hingga mereka saling menatap dengan jarak yang sangat dekat.

"Lo nyebelin" ucap Haechan pelan tepat didepan muka Jaemin, kemudian dia melepaskan leher Jaemin karena memang lampu yang sudah berwarna hijau.

Please [RenMinHyuckNo]Where stories live. Discover now