Part 9

2.2K 272 16
                                    

Jaemin sedikit mengeliat dan semakin bergerak untuk mencari kehangatan yang ada disekitarnya.

Setelah cukup lama Jaemin lalu membuka matanya perlahan dan hal pertama yang dia lihat adalah Haechan yang juga sedang menatapnya malas.

Jaemin berkedip beberapa kali berpikir jika dirinya sedang bermimpi tapi setelah beberapa kali Haechan masih ada dihadapannya.

"Bisa lo bangun sekarang?" Tanya Haechan membuat Jaemin tersadar.

Dia kaget saat dirinya tidur sambil memeluk Haechan bagaikan guling, maka dengan cepat Jaemin langsung duduk.

"Ngapa gue ada disini?" Tanya Jaemin sambil melihat sekeliling kamar Haechan, dia lalu melihat jam yang menunjukan pukul 6 pagi.

WHAT 6 PAGI?!!

Jaemin mengucek matanya beberapa kali sambil melihat jam itu, dia ingat dirinya tidur ketika siang lalu kenapa dia bisa bangun ketika pagi?!

"Berapa lama gue tidur?" Tanya Jaemin cengo.

"Lo tidur udah kek orang mau meninggal anjir, ngerepotin aja lo" ketus Haechan.

Jaemin bisa melihat nakas yang berisi air bekas kompresan dan juga beberapa obat.

"Gue demam?" Tanya Jaemin.

"Hampir tidak bernapas" ucap Haechan lalu dia bangun dan masuk ke kamar mandi.

Jaemin masih terduduk dengan cengo, apakah dia demam hingga membuatnya pingsan dari kemaren siang?

Luar biasa!!

Pasti Haechan sangat kerepotan membuat Jaemin tersenyum setan, dia senang saja membuat sahabatnya itu kesusahan.

Haechan lalu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan seragam sekolahnya.

"Lo sekolah?" Tanya Haechan.

"Iya, seragam gue?" Tanya Jaemin balik.

"Di kamar mandi, udah gue londry" ucap Haechan membuat Jaemin tersenyum senang, lalu dia bangun dan berjalan mendekat ke Haechan.

"Terima kasih monyet, kau lah sahabat terbaik aku" ucap Jaemin sambil memeluk Haechan.

"Bangsat!" Ucap Haechan membuat Jaemin tertawa lalu dia dengan semangat masuk kamar mandi.

Jaemin sudah merasa sangat sehat hari ini jadi dia bisa bersemangat kembali seperti biasanya.

Setelah selesai bersiap Jaemin berjalan keluar dan melihat Haechan yang sudah duduk dimeja makan dengan bosan.

"Cepetan! Sekolah kita gak searah" ucap Haechan.

"Santai aja woy, lagian masih jam 7, diluar juga masih hujan pasti bakalan telat semua" ucap Jaemin.

"Murid durjana lo" ucap Haechan tapi Jaemin hanya mengedikan bahunya.

Mereka makan dengan tenang, Jaemin lega karena akhirnya perutnya bisa terisi dengan makanan sehat lagi setelah sekian lama.

"Gue berangkat sendiri aja deh biar lo gak telat" ucap Jaemin saat mereka sudah ada diparkiran.

"Ck. Cepetan naik, gak usah mempermiskin diri sendiri" ucap Haechan membuat Jaemin mendengus.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menitan akhirnya mereka sampai di sekolah Jaemin.

"Kenapa?" Tanya Jaemin saat Haechan menahannya yang ingin turun.

"Pakai nih, gue malas kalau lo sakit lagi, ngerepotin!" Ucap Haechan sambil memberikan satu pakai.

"Thank youu maaprennn" ucap Jaemin lalu dia keluar dari mobil Haechan dan segera berlari masuk kedalam sekolahnya.

Please [RenMinHyuckNo]Where stories live. Discover now