About Everything [END]

2. Slytherin

TEET

Bel istirahat berbunyi membuat para siswa berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.

Suasana kantin yang ramai bertambah riuh ketika geng Slytherin memasuki kantin.

"Gila kak Orion damagenya."

"Elang ganteng banget, vibes es kepal milo, dingin plus manis."

"Fano nggak kalah ganteng tuh."

"Fino paling the best, fix punya gue."

"Arkan love you."

Bisik-bisik serta teriakan kaum hawa di kantin Angkasa High School menggema membuat riuh seisi kantin.

"Pesona gue emang nggak ada lawan," ucap Fano bangga.

"Halah muka kayak rengginang aja bangga," ejek Fino.

"Muka kita sama by the way," sungut Fano.

"Oh iyaya." Fino menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sambil cengegesan.

"Tapi tetap aja gantengan gua dari pada lo, muka lo kayak kanebo kering," ejek Fino.

"Sembarangan lo." Fano melepaskan dasinya hendak membidik ke arah kepala Fino.

Pletakk

Fano segera lari karena yang kena bidikan dasi darinya bukan Fino melainkan Elang karena Fino segera bersembunyi di belakang Elang sebelum lecutan dasi miliknya mendarat dikepala Fino. Tatapan tajam Elang seakan menghunus Fano dari jauh sedangkan Fino tertawa puas melihat kepergian kembarannya itu.

Mereka semua akhirnya menyusul Fano ke meja mereka, tempat duduk khusus geng Slytherin.

"Lo masih kesal Bos?" tanya Arkan kepada Orion.

"Nggak," balas Orion singkat.

"Muka lo seram amat," timpal Fino.

"Tenang aja pasti tuh cewe ganti rugi, kalau nggak ganti rugi gue bantuin lo buat bikin perhitungan sama tuh cewe," ucap Fano.

"Uang lo banyak." Elang membuka suara.

"Hah?" Fino yang lemot menatap Elang dengan raut wajah bingung sembari menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Maksud Elang uang pak bos banyak, kenapa harus minta ganti rugi segala," jelas Fano membuat Fino ber'oh' ria.