17. Cooking For Bad boy

14.9K 2K 640
                                    

Alexa berlari keluar dari kantin, ia menangis sepanjang koridor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alexa berlari keluar dari kantin, ia menangis sepanjang koridor. Apa sekarang Orion benar-benar membencinya?

Alexa memasuki salah satu dari banyaknya bilik toilet yang ada di dalam kamar mandi. Ia menutup lalu mengunci pintu toilet yang ia masuki. Tangannya berada pada kedua wajahnya sambil terduduk di atas closet. Ia menangis tersedu-sedu.

"Kenapa kamu lebih milih dia? Jelas-jelas aku lebih cantik, lebih kaya, lebih segalanya? Lalu kenapa kamu nggak bisa cinta sama aku?"

"Apa dengan dia mati kamu akan melihat ke arah ku?"

"Kalo dia nggak ada kamu akan mencintai ku?"

Setelah puas menangis Alexa keluar dari bilik toilet sambil mengusap sisa-sisa air matanya, ia menuju wastafel menatap wajahnya, mata yang sembab serta hidung yang sedikit merah. Alexa mencuci wajahnya.

"Gue nggak akan nyerah, gue bakalan dapetin Orion!" Alexa menyeringai.

Alexa keluar dari toilet. Saat hendak kembali ke kelas Alexa melihat Luka sedang berjalan di koridor. Tanpa pikir panjang Alexa menarik lengan Luka kasar membuat tubuh Luka hampir jatuh. Alexa melihat seragam baru yang Luka pakai. "Orang miskin kayak lo pasti kesenangan nerima seragam pemberian cowok kaya kayak Orion, benarkan? Nggak tau malu!" hina Alexa dengan tatapan sinis.

"Nggak gitu, nanti bakalan aku ganti uangnya," ucap Luka.

"Ganti? Ahaha... nggak usah muna, gue tahu gimana watak cewe miskin rendahan kayak lo." Alexa tertawa sinis.

"Gue bakal buat hidup lo menderita Luka!"

"Gue yang lebih dulu kenal Orion, gue yang lebih dulu deketin dia, tapi kenapa malah lo yang dapat perhatiaannya?"

"Aku nggak bermaksud deketin Orion," balas Luka.

"Liat aja, lo bakal tahu akibatnya berurusan sama gue!" Setelah mengatakan itu Alexa pergi sambil menyengol bahu Luka keras membuat Luka meringis.

***

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, sebagian besar murid SMA ANGKASA sudah pulang sedangkan sisanya ada yang tetap di sekolah karena rapat osis, mengikuti eskul, dan kegiatan lainnya.

Di parkiran Luka melewati Orion setelah tersenyum ke arah cowok itu, ia menuju gerbang, keluar dari halaman sekolah. "Hai Luka," sapa seorang laki-laki tampan dengan gaya berantakan. Seragam dikeluarkan, tidak mengenakan dasi, rambut cukup berantakan. Siapa lagi kalau bukan Axel.

"Axel, ngapain kamu di sini?" Luka kaget melihat kehadiran Axel berada di depan sekolahnya.

"Jemput lo," balas Axel santai.

About Everything [END]Where stories live. Discover now