"Ta-tapi itu terlalu cepat," ucap Luka.
"Gue nggak peduli," balas Orion.
Orion hendak menyusul teman-temannya. "Tunggu." Luka menghentikan langkah Orion.
"Eum, nama kamu siapa?" tanya Luka.
Orion berbalik. "Lo nggak kenal gue?" Orion balik bertanya sedangkan orang yang ditanya menggeleng pelan.
"Makanya kalau ada orang ngomong, liat orangnya, jangan nunduk!" ketus Orion.
Luka menatap ke arah dada Orion di sana ada nametag yang tertempel apik di seragam laki-laki itu. "Orion Invanka M," gumam Luka mengeja nama laki-laki itu.
Orion menatap Luka sebentar lalu pergi menuju belakang sekolah menyusul teman-temannya, melihat itu Luka segera mengikutinya tanpa disadari Orion sendiri. "Lama banget lo," ucap Fino kesal menunggu Orion. Karena Fino tidak tahu di mana letak pintu rahasia itu berada.
"Ngapain lo bawa cewek?" Fano menatap bingung ke arah Luka yang mengekori Orion.
Orion segera berbalik dan mendapati Luka berada di belakangnya.
Kening Luka bertabrakan dengan dada bidang Orion membuatnya refleks mendongak tinggi seraya meraba keningnya. Mata gelap Orion langsung bersitemu dengan mata cokelat terang milik Luka, eye contant itu terjadi tidak kurang dari satu menit dan Orion segera mendorong tubuh Luka agar menjauh darinya, dorongan Orion membuat Luka terdorong dua langkah ke belakang, namun untunglah ia tidak jatuh.
"Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Orion dengan nada ketusnya.
"Boleh aku ikut masuk?" ucap Luka.
"Nggak! Pergi lo," usir Orion.
"Lo telat juga?" tanya Arkan membuat Luka mengangguk mengiakan.
"Biarin aja, Bos. Lagian kasian dia telat juga," lanjut Arkan.
"Terserah." Orion segera menjauh dari teman-temannya menuju tembok yang ditumbuhi oleh tanaman rambat berdaun cukup lebat. Tangan Orion terangkat guna menyingkirkan sedikit daun yang menutupi tembok dan di sana ada pintu rahasia yang hanya bisa diakses oleh Orion.
Mereka semua masuk bahkan Luka juga ikut masuk, setelah itu pintu pun kembali tertutup dengan sendirinya.
"Pasti jam pelajaran udah di mulai" ucap Fano.
"Lebih baik kita bolos," usul Fino.
"Gue setuju, daripada kena hukum," timpal Arkan.
YOU ARE READING
About Everything [END]
Teen Fiction[PRIVAT, FOLLOW UNTUK BACA LENGKAP] Laluka Lotusia gadis yang menjadi korban bullying di sekolahnya, dia tidak punya orang tua dan sejak bayi tinggal di panti asuhan. Hingga memasuki Sekolah Menengah Atas semuanya berubah ketika seseorang masuk ke d...