26. Axel's Arrival

15.1K 1.9K 1.1K
                                    

"Pagi Non," sapa Ning dan Nung saat Luka turun dari lantai atas dengan seragam yang melekat indah ditubuhnya, hari ini Luka sengaja menata rambutnya agar bergelombang dibagian bawah, yang biasanya ia akan menguncir asal rambutnya sekarang ia biark...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pagi Non," sapa Ning dan Nung saat Luka turun dari lantai atas dengan seragam yang melekat indah ditubuhnya, hari ini Luka sengaja menata rambutnya agar bergelombang dibagian bawah, yang biasanya ia akan menguncir asal rambutnya sekarang ia biarkan tergerai indah.

"Pagi Bik," balas Luka sambil tersenyum manis.

"Ekhm." Angkasa berdeham membuat Luka menatap heran ke arahnya.

"Kamu tidak menyapa saya?" tanya Angkasa. Di meja makan hanya ada Angkasa, lalu di mana Orion? Orion tidak tinggal di mansion Papanya, Orion tinggal di apartemen milik Mamanya.

"Pengen banget di sapa." Batin Luka.

"Pagi Om."

"Pagi calon istri," balas Angkasa santai membuat kedua pelayannya menganga tak percaya, sedangkan Luka sendiri ia bergidik ngeri. Ning dan Nung segera meninggalkan ruang makan tak ingin mengganggu sarapan Angkasa serta Luka.

"Duduk," suruh Angkasa.

"Kamu mau roti selai apa? Coklat, keju, atau kacang?" tanya Angkasa menatap gadis yang sedang duduk di depannya.

"Coklat," jawab Luka, ia mengambil selembar roti dari atas piring lalu hendak meraih toples coklat. Namun sebelum tangan Luka berhasil meraih toples coklat itu Angkasa lebih dulu mengambilnya.

"Sini." Angkasa meminta roti ditangan Luka membuat Luka dengan raut wajah bingung memberikan roti ditangannya, Angkasa mengoleskan roti yang diberikan Luka dengan selai coklat setelah selesai ia menutup roti itu dengan selembar roti lagi, lalu melatakkannya ke atas piring Luka.

"Makan."

Luka dengan gerakan kikuk mulai memakan rotinya. Ia merasa tingkah Angkasa barusan sangat berlebihan. "Om ... tolong jangan lakuin ini lagi," ucap Luka setelah menelan roti yang ia kunyah.

"Kenapa?"

"Aku ngerasa Om berlebihan," lanjut Luka.

"Itu hanya perhatian kecil, saya hanya ingin membuatmu nyaman. Apa saya salah?"

"Justru dengan tingkah Om yang kayak gini yang ngebuat aku nggak nyaman."

"Apa dengan tingkah saya yang tidak peduli kepadamu akan membuatmu jatuh cinta? Kamu bilang kamu tidak bisa menikah dengan laki-laki yang tidak kamu cintai, saya sedang berusaha membuatmu jatuh cinta melalui perhatian yang saya berikan agar membuatmu nyaman berada di dekat saya," ungkap Angkasa panjang lebar.

Angkasa berdiri dari duduknya, ia keluar dari mansion lalu masuk ke dalam mobil, sambil mengemudi Angkasa memukul stir, terlihat kesal dengan kejadian pagi ini. Kenapa Luka menolak perhatiannya? Banyak wanita cantik, sexy, berdada besar, serta berpantat sintal diluar sana yang tertarik kepadanya tapi dirinya malah tertarik dengan gadis kecil itu, dan parahnya lagi gadis itu secara tidak langsung menolaknya? Angkasa jadi berpikir apa yang kurang dari dirinya?

About Everything [END]Where stories live. Discover now