ANTAGONIST GIRL : 1

165K 15.2K 1.1K
                                    

Amara membuka matanya perlahan lalu mengerjakan matanya berulang kali untung menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke sela sela matanya.

"Lah? Bukannya gue udah mati gara gara di tembak? Kok bisa idup lagi? Apa gue lagi cosplay jadi kucing? Yang punya nyawa berlapis lapis seperti tanggo?" Tangan gadis itu masih sangat aktif menggaruk kepalanya karena kebingungan. Jangan lupakan wajahnya yang seperti gembel senior itu.

"Tapi tempat ini kok mirip sama rumah sakit? Harusnya kan gue ada di akhirat, kok malah disini? Atau Akhirat udah update? Makanya punya rumah sakit?"

Pertanyaan berangsur angsur muncul di benak Amara karena kebingungan, ada dimana dia sekarang?

Di sela sela dia tengah berpikir, pintu tiba tiba di buka.

Ceklek!

Seorang Pria yang memakai jas berwarna putih yang di yakini adalah seorang Dokter itu muncul dari balik pintu tersebut lalu menghampiri Amara. "Oh kamu sudah sadar? Apa ada yang sakit?" Tanya Dokter tersebut ketika melihat Pasiennya telah sadar.

Amara menggelengkan kepalanya lalu menunjuk air yang ada di atas nakas. Guna untuk mengode Dokter itu agar memberinya air. Sungguh! Tenggorokannya terasa sangat kering.

Dokter tersebut berjalan ke arah nakas lalu menuangkan air ke dalam gelas dan memberikannya kepada Amara.

Amara meminum air tersebut seakan akan dirinya tidak pernah minum selama satu abad.

"Bagaimana? Apa yang kamu rasakan? Apa ada bagian yang terasa sakit?" Tanya Dokter itu dengan nada yang lembut.

"Kepala saya sakit, kayak ada yang habis nyincang Dok" jawab Amara karena memang kepalanya terasa sangat pening namun dia baru sadar kalau suaranya saat ini terdengar berbeda dari suara dia, namun dia menggelengkan kepalanya agar tidak berpikiran yang tidak tidak.

"Kepala kamu mengalami benturan yang cukup keras akibat kecelakaan mobil yang telah kamu alami, jadi wajar jika masih terasa sedikit sakit,"

Amara mulai berpikir keras, kecelakaan mobil katanya? Hei! Dia itu di tembak bukan kecelakaan mobil. Apa Dokter ini sedang mabuk atau bagaimana?

Amara mengernyitkan dahinya sesaat. "Dok? Saya itu habis tertembak bukan malah kecelakaan mobil,"

Sang Dokter baru akan membuka mulutnya tapi tertunda gara gara teriakan membahana dari 2 orang gadis yang baru saja memasuki ruang inap milik Amara.

"KYAAAAAAA ARUNA!!!! LO GAPAPA KAN? ADA YANG SAKIT GA? KEPALA LO AMAN KAN? TANGAN? PUNGGUNG? ATAU BOKONG LO? AYO BILANG NANTI GUE JAMPI JAMPI NA SUER AUTO SEMBUH LO, CEPET BIL-" baru saja gadis itu ingin melanjutkan ucapannya, namun gadis di sampingnya malah menabok kepala nya.

"Berisik! Aruna lagi sakit. Suara lo juga ganggu!" Ujar sang gadis di sampingnya itu

Amara yang melihat pertikaian itu hanya mengernyitkan dahinya bingung, Aruna? Siapa Aruna? Mengapa namanya terasa sangat familiar?

"Lo berdua siapa?" Tanya Aruna bingung

2 gadis itu saling pandang dengan raut wajah terkejut. "Dokkkk! Ini sahabat saya kenapa jadi amnesia mendadak?!" Teriak salah satu gadis yang menjenguk Amara tadi.

"Sebentar ya saya periksa dulu," Dokter itupun mulai memeriksa keadaan Amara.

Setelah Dokter tersebut selesai memeriksa keadaan Amara, dia berbalik ke arah 2 gadis tadi. "Nona Aruna mengalami amnesia akibat benturan yang cukup keras di bagian kepalanya, tapi tenang saja karena itu tidak akan berlangsung lama, perbanyak istirahat saja, saya permisi."

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now