ANTAGONIST GIRL : 29

52.2K 6.8K 296
                                    

"cukup sekian konser hari ini...mari kita akhiri dulu dengan acara penutupan yaitu drama yang akan dipersembahkan oleh Jia dan Bisma, dari  kelas 11 ipa 1!!!" Ucapan Raka menggelar di seluruh kelas 11 ipa 1.

Jia berdiri bersama Bisma di depan papan tulis, bersiap untuk menampilkan drama yang akan mereka persembahkan pagi ini untuk teman sekelasnya.

Jia memulai dramanya dengan melangkah keluar kelas namun tangannya di cekal oleh Bisma. "Sayang? Kamu mau kemana?"

Jia mengeluarkan ekspresi sinis yang dibuat buat lalu berkata. "AKU CAPE MAS!"

"KITA BISA BERTAHAN DISINI..." Bisma memegang kedua pundak Jia dengan wajah yang serius.

Seisi kelas hanya menahan tawa akan kelakuan teman sekelas mereka. "HIDUP PAS PAS AN? AKU GA MAU MAS!"

"SAYANG, SAYANG TOLONG TAHAN EMOSI KAMU! INGAT KE 12 ANAK KEMBAR KITA!"

Anak anak kelas mereka berjalan mendekat ke arah Jia dan Bisma. "Mama...papah" ke 12 orang itu mulai ikut mendramatis bersama Jia dan Bisma.

"URUS AJA SENDIRI! AKU MAU BALIK KE INDOSENIA" Jia kemudian melangkah pergi dari kelas 11 ipa 1, namun tak lama kemudian, dia masuk kembali saat mendengar gelak tawa teman sekelasnya yang benar-benar pecah.

Elin menoleh ke arah belakang untuk melihat Aruna, karena sedaritadi, gelak tawa Aruna lumayan keras, saat melihat raut wajah terhibur Aruna, Elin merasakan hatinya menghangat ketika melihat Aruna tertawa terbahak-bahak. Bagaimanapun, sahabatnya yang satu itu jarang sekali tertawa karena selalu mendapatkan tekanan di rumahnya.

Jia kembali duduk di bangkunya dan melihat wajah Aruna yang ada satu tetes air mata di pipinya. "ANJG! LO KENAPA NANGIS?! HEH! SIAPA YANG BUAT ANAK GUE NANGIS HAH?! MAJU SINI LO PARA BAJINGAN!" Suara Jia menggelar di seluruh kelas hingga membuat teman kelasnya menoleh ke asal suara.

Elin kembali menoleh ke arah Aruna dan benar saja, dia mendapati Aruna seperti habis menangis. Elin mengerutkan keningnya bingung. "Lo kenapa?"

Karena merasa di perhatikan oleh banyak orang, akhirnya Aruna menatap orang yang menatapnya tadi satu persatu dengan pandangan bertanya.

"Lo kenapa nangis?" Aruna menoleh kearah asal suara itu dan mendapati Algarick sedang berada di samping bangkunya.

Aruna mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tak bertatapan dengan manik mata Algarick. Gadis itu malah menatap Elin dan Jia secara bergantian lalu mengeluarkan cengiran nya. "Gara gara ketawa, jadinya air mata gue keluar, perut gue juga nyeri gara gara ketawa," Aruna mengusap usap perutnya yang benar-benar terasa nyeri karena tertawa tadinya.

Rasanya Jia ingin menelan Aruna hidup hidup saat ini, gadis itu sering sekali membuatnya senam jantung setiap saat. "Anak anjg! Liat, anak anjg. Contoh, contoh anak anjg!"

Beberapa murid di kelas itu melanjutkan kalimat dari Jia. "TOBAT BRO TOBAT!"

Kelas mereka benar-benar kompak. Disaat kelas orang lain terbagi beberapa circle, maka kelas 11 ipa 1 tak seperti itu. Mereka selalu kompak. Bahkan banyak anak kelas lain yang iri akan kesolidan kelas 11 ipa 1.

Algarick masih setia menatap objek indah di depannya ini tanpa berkedip sekalipun. Apa Aruna memang secantik itu hingga bisa membuat lelaki yang satu ini menjadi tergila-gila padanya? Entahlah!

"Na?..." Aruna menatap datar ke arah Algarick yang tak ada bosannya untuk memandang ke arahnya terus menerus.

Algarick menyodorkan sebuah kotak bekal pada Aruna, orang yang melihat itu melongo melihat kejadian yang di depan mata mereka secara langsung itu.

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now