ANTAGONIST GIRL : 12

93.9K 10.8K 192
                                    

𝐏𝐒𝐁 [𝐩𝐚𝐬𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐛𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐧]

Peliharaan (jia)
Bestieee!!! Lo berdua tau kaga? Bestie mu yang satu ini habis dapet musibah:(

Aruna C.W
Lo habis jadi korban gempa bumi kh?

Peliharaan (jia)
Oalah pantek! Gue lagi serius tau:(

Rembo🐓 (elin)
@peliharaan knp lo?

Peliharaan (jia)
Gue habis ketemu cogan tadi, terus lo tau gue di apain? Dia minta gue buat jadi babunya! Gila kan?

Aruna C.W
Emang cocok sih kalau lo jadi babu.

Peliharaan (jia)
@you tega kau roma:(

Rembo🐓(elin)
Alay.

Aruna keluar dari aplikasi chat mereka lalu beranjak dari tempat tidurnya untuk membersihkan dirinya.

Setelah keluar dari kamar mandi, Aruna memakai baju dan kembali menutup handphone miliknya

"AAAAAAAAAAAA!" Aruna melempar ponselnya ke sembarang arah dengan air mata yang sudah mengalir deras, wajahnya yang memerah padam, sorot mata yang menyiratkan kobaran api kebencian, dan kedua tangan yang mengepal erat.

Seseorang masuk ke dalam kamar aruna, memanggilnya dengan suara yang terdengar ketakutan. "Aruna..."

Suara itu adalah milik Aluna, gadis itu mendekat ke arah Aruna yang sedang sangat ketakutan sekarang.

"K-kamu kenapa?" Aluna bertanya dengan suara terbata bata.

Aruna menatap tajam ke arah Aluna yang sedang berdiri di depannya ini. "keluar dari kamar gue atau gue buat nafas lo terakhir kali berhembus di sini saat ini juga?" Air mata Aruna masih tetap menetes, entah sudah tetesan keberapa tidak ada yang tau.

Aluna sebenarnya masih sayang nyawa, namun dia juga sangat khawatir mendengar teriakan Aruna tadi, belum lagi saat memasuki kamar Aruna, dia melihat adiknya ini sedang ketakutan sambil menangis, jujur, ini pertama kalinya aluna melihat air mata milik Aruna menetes sebanyak itu.

"T-tapi kamu keliatan ketakutan, aku mau disini aja temenin kamu," ucapnya mulai mendekat ke arah Aruna yang terus merasa gelisah, entah apa yang Aruna lihat di ponselnya sampai sampai dia seperti ini.

"GUE BILANG KELUAR BANGSAT!" bentak Aruna pada Aluna sambil mendorong gadis itu keluar dari kamarnya dan menutup pintu rapat-rapat.

Aruna kemudian menghapus kasar sisa air mata di pipinya. "bakal gue cari lo sampai dapat bajingan"

Aruna berjalan ke arah meja belajarnya dengan penampilan yang acak acakan lalu membuka laptopnya sambil mengutak-atik benda tersebut. "lo salah besar kalau mau main main sama gue."

Ponsel milik Aruna tiba-tiba bergetar terus menerus, sesekali ponsel itu juga berbunyi menandakan ada seseorang yang sedang meneleponnya, namun di abaikan oleh Aruna.

Aruna saat ini persis seperti orang kesetanan yang sedang mengutak-atik laptopnya itu, dia terlihat seperti sedang melacak sesuatu. Entah darimana aruna belajar melacak, padahal saat di dunia nyata dulunya dia sama sekali tidak berpengalaman dalam hal seperti ini.

"Dapat!" Aruna tersenyum miring melihat lokasi tersebut. "Tunggu gue...kalau sampai yang gue liat di hp itu beneran, maka hari ini juga gue buat lo mandi darah dengan tangan cantik gue ini."

Namun Aruna berpikir sejenak, darimana orang itu mendapatkan foto tersebut? Ada yang aneh. Apa kah dia telah membuat kesalahan sehingga orang itu mengirim sesuatu yang menjadi kelemahannya sebagai bentuk perhitungan pada dirinya? Apapun alasannya, Aruna tidak peduli lagi, dia akan membuat orang yang melakukan itu mendapat bayaran yang setimpal. Akan dia buat tubuh orang yang mengusiknya itu hancur tak berbentuk.

Aruna mengambil ponselnya, memakai kaos hitam miliknya, memakai jeans hitam lalu jaket kulit hitam, ia juga mengikat rambutnya lalu memakai masker hitam dan topi hitam dan jangan lupakan juga benda kesayangan gadis yg satu ini, apalagi jika bukan pistol dan belati.

••••

Saat sampai di tempat tujuan, Aruna mengedarkan pandangannya melihat bangunan tua di hadapannya ini. Aruna kemudian melangkah masuk ke dalam bangunan itu, satu persatu anak tangga hingga akhirnya sampailah dia di lantai 3 bangunan tersebut. Namun tak ada apa apa disana.

Tetapi saat Aruna sedang terdiam menatap lurus ke depan, dia tersenyum miring, dengan sigap dia menangkap pisau yang sedang melayang ke arahnya itu dengan tangan kosong. Ada banyak darah yang mengalir di tangan aruna saat ini namun Aruna masih bisa tetap santai.

Aruna dengan segala ekspresi santainya di segala situasi.

Aruna dengan segala tak tik nya yang mematikan.

Aruna dengan kelincahannya.

Dan Aruna dengan segala keberaniannya.

Jika ada yang bertanya darimana Aruna tau bahwa ada pisau yang sedang melayang ke arahnya? Jawabannya adalah karena firasat yang dimilikinya begitu kuat. Sudah di jelaskan bahwa sedari kecil saat masih menjadi Amara, dia selalu di latih bela diri, menggunakan pistol dan belati dengan fasih. Di ajarkan untuk tak berperasaan ketika sedang berhadapan dengan musuhnya, di ajarkan cara menghadapi musuh dengan tenang dan jangan tersulut emosi. Di karuniai oleh otak cerdas dan pahatan wajah yang sempurna. Di ajarkan cara melawan musuh dengan tenang namun penuh tak tik yang mematikan. Itu lah sebab mengapa Aruna selalu memasang ekspresi santai di semua keadaan, karena dia sudah terbiasa akan hal itu.

Aruna menatap segerombolan orang yang tengah ada di hadapannya ini dengan sorot mata yang menajam. "kasih tau gue, siapa yang nyuruh kalian atau...gue buat lo darah segar mengalir banyak di badan lo sekarang?"

Salah satu orang yang berada di depan Aruna saat ini mengode anak buahnya untuk menyerang Aruna saat ini yang sedang berdiri anteng di depannya.

Ada berbagai benda tajam di tangan orang orang itu, namun tak membuat Aruna gencar sama sekali.

Ada sekitar 7 orang lelaki yang berada di depannya ini dengan pakaian yang sama dengannya, berwarna hitam, yang membedakan hanya topeng, mereka memakai topeng yang dihiasi oleh huruf 'A.S' di bagian pipi kanan dan 'N.G' di pipi kiri, jika Aruna memakai masker maka mereka memakai topeng yang ada beberapa huruf yang tertera disana.

3 orang maju menyerang Aruna, bukan ingin sombong namun mereka semua ini benar benar bukan lawan aruna. Aruna hanya memberikan beberapa pukulan di beberapa area tubuh mereka bertiga, bayangkan saja, 3 lelaki berbadan kekar dan 1 wanita sedang saling membantai namun sampai saat ini pun, Aruna belum mendapatkan 1 luka pun di bagian tubuhnya.

Aruna yang berhasil menumbangkan ketiga orang tanpa basa basi langsung mendapat bantaian dari 4 orang sekaligus. Kali ini dia tidak akan lalai lagi. Dia akan menghukum orang orang yang telah berani mengusik ketenangan nya.

Namun setelah beberapa saat bertarung dengan ke empat orang itu tiba tiba ada 1 gadis yang muncul dengan memakai topeng yang sama dengan orang orang di depannya ini.

Aruna tak memedulikan gadis itu, dia hanya fokus pada 4 orang yang sedang menyerang nya dari berbagai arah.

Lagi lagi Aruna berhasil menumbangkan orang orang itu lalu berjalan maju ke arah gadis yang hanya menontonnya tadi. Apa gadis ini adalah orang yang meneror nya?

Tapi tunggu...dari postur tubuhnya, Aruna seperti tidak asing dengan itu. Dia seperti pernah melihat gadis itu, jika dilihat dari postur tubuhnya, gadis itu bisa dibilang seumuran dengan dirinya.

Siapa sebenarnya gadis misterius di depannya ini?

Jangan lupa vote dan komen, love u gurl!

Gimana sama part kali ini? Aku ga tau ini ngefeel atau ga, jadi maaf dan selamat menebak!

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now