ANTAGONIST GIRL : 28

56.6K 6.9K 382
                                    

Suasana hening yang menyelimuti ruang makan keluarga winnelson tiba-tiba sedikit gaduh karena ulah seseorang.

Satu kursi tiba-tiba terdengar bergeser saat Rhea, Vanya dan Abraham sedang duduk menunggu ke-tiga putri mereka untuk makan malam bersama.

Aluna dan Shaveera datang bersamaan menuju meja makan, namun tiba-tiba saat Aluna ingin duduk, dia melihat Shaveera sedang menggeser kebelakang kursi yang sering Aruna duduki. Shaveera dengan wajah polosnya duduk di kursi itu sambil tersenyum manis ke arah ayah dan ibunya.

Namun saat Shaveera ingin menyuap makanan yang sudah di siapkan untuk nya itu tiba-tiba terhenti karena suara dari Aluna.

"Berdiri." Aluna menatap tajam ke arah Shaveera yang sangat berani menduduki kursi milik adiknya itu. Semua orang mengalihkan atensinya pada Aluna yang tiba-tiba berbicara dengan nada tegas.

Shaveera hanya menatap Aluna dengan pandangan bertanya.

Aluna berdiri dari duduknya menatap ke arah Shaveera. "itu kursi Aruna. Ga ada yang boleh duduk di situ kecuali dia, jadi berdiri dan cari kursi lain. Jangan coba-coba buat ngerebut posisi Aruna di keluarga ini."

Abraham menatap Aluna dengan pandangan tak percaya. Bagaimana tidak? Setiap hari Aluna hanya akan diam di kamar untuk belajar, tak pernah akrab sama sekali dengan Aruna, namun mengapa tiba-tiba gadis itu seperti seolah olah sedang membela Aruna?

"Eh? Maaf...aku ga tau" gadis itu menundukkan kepalanya seraya meminta maaf pada Aluna, Vanya, ibu dan juga ayahnya karena telah merusak suasana makan malam mereka.

Rhea berdiri dan berjalan ke arah Shaveera sembari mengelus punggung putri semata wayangnya itu, guna agar Shaveera menjadi lebih tenang.

"Aluna?...itu cuma kursi. Ga usah di perpanjang. Lagipula Aruna ga akan turun makan sama kita." Abraham menuntun Shaveera agar kembali duduk dan memakan makanan yang sudah di siapkan para pelayan khusus untuk Aruna.

Shaveera menatap sedih ke arah Aluna yang tak henti hentinya menatap jijik ke arahnya. "gapapa kok pah, aku bisa duduk di sana aja!" Shaveera lalu berdiri dan berjalan menuju kursi yang kosong namun langkahnya terhenti saat Abraham mengeluarkan suara.

"Duduk! Ga usah pindah. Posisi kamu dan Aruna itu sama. Kamu, Aluna dan Aruna adalah putri saya. Kalian bertiga penting bagi saya."

Penting katanya? Apa pria paruh baya ini sedang mengajak orang orang untuk bercanda? Bahkan jika Aruna tewas sekalipun dia tak akan pernah peduli.

Shaveera kembali duduk di tempat itu dan makan dengan tenang sampai Aruna datang menganggu dirinya yang sedang makan.

Aruna berjalan pelan lalu menumpukan tangannya pada meja makan sembari menatap Shaveera dengan seringaian kecil di bibirnya. "Berani banget ya lo dudukin kursi gue sedangkan badan lo itu penuh dengan kenajisan? Udah anak pungut, ga punya malu...dapet bonus ga tau diri lagi. Komplit banget ya lo?" Aruna mencengkeram erat dagu Shaveera yang membuat gadis lugu itu meringis kesakitan.

Aruna menuntun Shaveera untuk beranjak dari kursi miliknya namun kegiatannya itu terhenti saat ada tamparan yang mendarat mulus di pipinya.

Plak!

"Jaga ucapan kamu Aruna! Veera itu saudara kamu!" Abraham meluapkan segala emosinya pada Aruna saat ini, Vanya yang melihat putrinya ditampar pun akhirnya berdiri lalu menjauhkan Aruna dari jangkauan suaminya itu.

"Aruna itu anak kamu mas! Bagaimanapun juga dia darah daging kamu! Disini sudah jelas jelas bukan, kalau anak tiri kamu itu yang memulai semua pertikaian ini? Dia ingin membuat rumah tangga kita makin hancur! MEREKA BERDUA ITU PERUSAK!!"

ANTAGONIST GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang