ANTAGONIST GIRL : 23

61.6K 8.4K 374
                                    

Aruna menarik tangan Aluna untuk berlalu meninggalkan papahnya dan calon keluarga barunya itu.

Aruna mengedarkan pandangannya saat sampai di taman belakang rumah mereka. Aruna mendongak untuk menghirup udara guna untuk menghilangkan rasa stresnya belakangan ini.

Disisi lain ada seorang lelaki yang sedang berdiri di depan pintu keluarga Winnelson, sedaritadi dia menekan bel namun tak ada yang membukakannya.

Ding dong!

Bunyi bel terus terdengar sampai ada seorang wanita paruh baya yang kelihatan dari balik pintu tengah membukakan pintu untuk lelaki itu.

"Nyari siapa ya den?" Tanya wanita paruh baya itu pada lelaki yang sedang berdiri anteng di depannya ini.

"Ini beneran rumahnya Aruna?" Tanya lelaki itu yang diangguki oleh asisten rumah tangga keluarga winnelson.

"Iya den, aden pasti temennya non runa ya? Mau ketemu sama dia?"

Lelaki itu mengangguk singkat. "iya bi,"

Asisten rumah tangga milik keluarga winnelson itu mengangguk paham lalu mengajak lelaki tadi untuk pergi bertemu dengan Aruna. "Yaudah ayo den, ikut saya."

"Non? Ini ada temen non runa yang mau ketemu katanya," ucap wanita paruh baya itu memberitahu Aruna.

Aruna menoleh kebelakang dan mendapati Algarick sedang menatapnya sembari tersenyum tipis. Senyum yang mampu membuat kobaran api kebencian Aruna pada Algarick. Aruna selalu merasa sakit jika melihat senyum itu, dia akan selalu teringat oleh jiwa asli Aruna yang selalu merasa lega jika melihat senyum manis milik Algarick. Jika Aruna sering di siksa oleh ayahnya sendiri karena kadang mendapatkan nilai yang rendah, maka dia akan menjadikan Algarick sebagai obat penyembuhnya.

Aluna yang melihat tatapan Aruna yang seperti berapi api saat melihat kedatangan Algarick pun langsung mengelus punggung milik Aruna. "kamu siapa nya runa?" Tanya Aluna yang melihat Aruna makin kesini makin mengepalkan kedua tangannya.

Namun saat Algarick menatap Aluna dia merubah tatapan yang tadinya senang beralih ke tatapan dingin. Tatapan yang ia berikan pada aruna dan Aluna sungguh berbeda.

"Punya nyali berapa lapis lo sampai berani nginjakin kaki kotor lo itu di rumah gue?"

Algarick hanya tersenyum sambil mendekat ke arah Aruna. "gue cuma mau minta maaf sama lo, atas semua kesalahan gue di masa lalu yang mungkin buat lo sakit hati. Gue mohon sama lo, kasih gue kesempatan buat perbaiki semua kelakuan buruk gue dulu ke lo. Gue baru sadar kalau ternyata gue cinta sama lo. Gue bakal lakuin apapun yang lo minta asal lo mau kasih gue kesempatan." Ucapnya memegang kedua bahu Aruna sedikit menunduk karena Aruna yang lebih pendek darinya.

Aluna yang melihat itu menyentak kasar tangan Algarick dari bahu milik Aruna. "JANGAN SENTUH ADIK GUE BRENGSEK!" Aluna mendorong tubuh Algarick dengan kasar yang membuat Algarick menatap dirinya tajam.

Algarick mendekat ke arah Aluna secara perlahan. "lo siapa berani ngedorong gue? Lo itu cuma anak pungut di keluarga winnelson, jadi ga usah belagu." Setelah mengatakan itu Algarick mendapat 1 tendangan di bagian perutnya yang membuatnya muntah darah seketika.

Aruna yang melihat itu melotot kan matanya kaget. Sejak kapan Aruna mahir dalam bela diri?

Algarick melihat orang yang melakukan hal itu dengan tatapan bertanya. Secara dia tau betul bahwa Aluna dan Aruna itu tak pernah aku, tapi...kenapa Aruna seakan akan marah saat Algarick mengatakan hal itu pada Aluna? Bukankah seharusnya Aruna senang jika banyak yang membenci Aluna?

Aruna menyembunyikan tubuh Aluna di belakang punggungnya sembari menatap Algarick dengan tatapan permusuhan. "jauhin tubuh lo yang penuh kuman itu dari saudara gue!" Ucapnya penuh penekanan.

Aluna tidak salah dengar. Ya, Aruna memang menyebutnya tadi saudara. Aluna tersenyum tipis di balik tubuh tegap Aruna.

Aruna meraih kerah jaket yang dipakai oleh Algarick lalu menyeretnya pergi namun di langkahnya terhenti saat Algarick menahannya. "apa gue bener bener udah ga ada kesempatan ke dua?" Tanyanya dengan sorot mata yang meredup.

Aruna mengepalkan tangannya kuat saat mendengar hal itu, benar kah pembunuh di depannya ini meminta kesempatan kedua? "Pembunuh kayak lo ga pantes dikasih kata maaf. Sekarang lo pergi dari hadapan gue. Gue muak liat muka sok melas lo itu."

"Karena lo suka sama Ravel?"

Aruna menatap bingung kearah Algarick, mengapa lelaki di depannya ini terus berbicara ngawur? "Mau gue suka ataupun nggak, itu bukan urusan lo."

Algarick menghembuskan nafasnya pasrah. "gue bakal tetep ngejar lo sampai dapat. Apapun caranya, kalau gue ga bisa dapetin lo dengan cara baik baik maka gue bakal gunain cara yang ga sehat buat dapetin lo seutuhnya."

"Sinting!"

••••

Hari ini Aruna ijin tak masuk sekolah dikarenakan ayahnya dan ibu dari Shaveera akan menikah. Sungguh sial hari ini!

Aruna menatap pantulan dirinya sendiri di depan kaca kamarnya lalu terkagum-kagum melihat penampilan nya sendiri. Ia mulai keluar dari kamar dengan anggun dan penuh percaya diri, namun saat akan turun tangga dia bertemu Aluna yang akan pergi ke kamar Aruna untuk mengecek adiknya itu sudah bersiap atau belum, namun...

Aluna membulatkan matanya tidak paham lagi dengan penampilan adiknya ini. "gue udah siap nih, gimana? Gue udah cetar membahana belum?" Ucap aruna memperlihatkan beberapa pose pada Aluna dengan pedenya.

Aluna berjongkok sambil menjambak rambutnya sendiri karena prustasi melihat tingkah Aruna. Bagaimana tidak? Saat ini Aruna sedang memakai piyama yang bergambar Boboiboy. "Runa? Kamu mau ke pesta pernikahan papah atau mau tidur?" Aluna menggeleng gelengkan kepalanya lalu membalikkan badan Aruna sambil mendorongnya ke arah kamar "biar aku yang dandanin kamu. Cepet kamu mandi"

Aruna menatap sinis ke arah Aluna yang sudah berani sekali menyuruh nya. "ck! Padahal gini aja udah cantik! Liat tuh, nanti nikahannya doble tau! Si Abraham itu nikah sama emaknya si sapi terus gue nikah sama Boboiboy!" Aluna sudah sangat frustasi sendiri mendengar bacotan dari Aruna.

"Udah! Kamu cepet masuk kamar mandi terus mandi, aku bakal pilihin kamu baju."

Aruna hanya menurut saja, dia langsung masuk dan mandi, sementara Aluna, gadis itu tengah membuka lemari baju milik Aruna untuk memilih kan gaun yang pas untuk Aruna, karena jika Aruna yang memilih sendiri maka pilihannya tidak akan beres.

Aluna melihat isi lemari itu Aruna yang terdapat sangat banyak gaun, gaun yang dimiliki Aruna memang sangat banyak, sebanyak dosa kalian.

Aaaa ga sadar ternyata pembaca cerita AG (ANTAGONIST GIRL) udah 30k lbh😭💗, makasih banyak buat kalian yang udah mau mampir

Oh ya, kalian udah pada bisa nebak ga sih? Kira' imposter nya itu siapa? Hayooo...

Oh ya, aku habis dapat komen gini "part ini mirip sama cerita sebelah" heii? Aku udah nulis di deskripsi kalau ada kesamaan dalam alur atau tokoh itu hanya ketiksengajaan. Aku cape cape tiap malem minum kopi mulu cuma buat gadang buat mikirin alur cerita ini supaya bagus. Jangan cuma karena ada sedikit kalimat yang mirip langsung di tuduh plagiat dan segala macam. Kalian ga mikirin perasaan author nya gimana pas dapat komen di tuduh plagiat padahal itu murni hasil karya dia sendiri? Aku termasuk orang yang sensitif sama omongan orang lain, jadi kalaupun menurut kamu itu ga nyakitin bisa jadi menurut orang yang kamu kasih kata itu tuh nyakitin. Jadi tolong jaga ketikan ya...mungkin disini aku keliatan baperan tapi...gimana ya cara jelasinnya? Intinya aku pengen lanjut cerita ini tapi aku ragu.

ANTAGONIST GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang