ANTAGONIST GIRL : 38

38.2K 5.5K 526
                                    

⚠️tolong jaga ketikan sebelum komen yah!⚠️

••••••

Aluna mengangguk singkat. "Papah yang maksa, gak tau kenapa"

Ravel hanya ber 'oh' ria kemudian berlalu begitu saja dari hadapan Aluna menuju kelasnya.

Baru saja memasuki kelas, Ravel sudah dihadiahi tatapan rendah dari Aruna. Jujur saja, tatapan rendah Aruna bahkan lebih menakutkan daripada tatapan tajamnya itu.

Jia dan Elin sudah was-was sedaritadi, pasalnya, Aruna dan Ravel terus saja saling menatap satu sama lain dengan tatapan khas mereka masing-masing.

Setelah bertatapan beberapa menit, akhirnya Aruna memutuskan kontak mata mereka berdua. Sedangkan Ravel? Laki-laki itu berjalan ke arah bangku nya yang terdapat dibelakang.

Mata Ravel tak pernah lepas dari Aruna yang duduk di bangku bagian depan, namun aktivitasnya tiba-tiba terhenti ketika melihat ada guru yang mulai memasuki kelas mereka.

"Pagi anak-anak!" Sapa guru itu tersenyum pada semua murid di depannya ini, namun pandangannya teralihkan ke arah Aruna yang sedang menata rambut Elin. Sepertinya ketiga anak ini sedang bermain salon salonan sehingga tak menyadari bahwa sudah ada guru yang masuk.

Sang guru berjalan ke arah meja milik Aruna yang sedang asik dengan dunianya sendiri. "Aruna?" Suara guru itu memasuki indera pendengaran Aruna, seketika Aruna langsung terkesiap ketika melihat sudah ada guru yang sedang menatapnya.

"Ada apa ya buk?"

Guru itu tersenyum lalu memberitahukan sesuatu kepada Aruna yang membuat senyum Aruna mengembang seketika. "Ibu mau ajak kamu buat berpartisipasi dalam olimpiade bahasa Inggris, apa kamu bersedia?"

"Bersedia buk!" Bukan, itu bukanlah suara dari Aruna, melainkan dari kedua temannya itu. Elin dan Jia.

"Ibu gak nanya sama kalian!"

Jia hanya cengar cengir tidak jelas. "Saya perwakilan dari Aruna buk! Pasti dia mau, iyakan na?"

Mendengar itu, Aruna hanya mengangguk sembari tersenyum tipis ke arah guru itu. "Iya buk, saya mau,"

Guru yang menawari Aruna hal itu tersenyum lega mendapatkan respon seperti ini dari Aruna. "Ibu harap kamu bisa membanggakan sekolah kita," ucapnya kemudian keluar dari kelas Aruna.

••••

Seorang laki-laki memasuki kelas 11 ipa 1 dengan tampang sangarnya itu. "Mau ke kantin?" Tanyanya pada seorang gadis yang tengah tidur dengan kepala yang di usap-usap oleh tangan lentik Aruna.

Gadis itu membuka pelan matanya dan mengerjap-erjapkan matanya beberapa kali saat melihat ada seorang laki-laki tampan yang sedang berada di samping mejanya. "Tapi bareng mereka berdua, boleh?" Ucap Jia menunjuk ke arah Aruna dan Elin.

Rasanya Nicholas ingin menghilang Elin dan Aruna. Sungguh, mereka berdua selalu ikut kemanapun dirinya membawa Jia. Ingin uwu uwuan pun harus ditahan gara-gara ada mereka berdua. "Iya." Singkatnya kemudian pergi dari kelas itu meninggalkan Jia bersama kedua temannya.

"Kiww! Markimak! Mari kita makan!"

Jia berlari menyusul Nicholas yang sudah pergi duluan tadinya, sedangkan Elin dan Aruna? Mereka berdua hanya berjalan santai.

Setibanya di kantin, Aruna dan Elin mengedarkan pandangannya untuk mencari dimana kah Jia dan Nicholas sedang duduk.

Tangan Jia melambai ke arah Elin dan juga Aruna yang terlihat sedang mencari keberadaannya. "El! Na! Sini!" Teriak gadis itu. Semua mata langsung tertuju pada Jia. Benar-benar memalukan!

ANTAGONIST GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang