ANTAGONIST GIRL : 10

104K 12.4K 540
                                    

Bukannya marah, Algarick malah tersenyum diperlakukan seperti itu oleh Aruna.

Algarick memegang tangan Aruna Yanga sedang menekan belati itu ke arah bibir nya. "Sayat aja kalau itu bisa buat lo seneng."

Gila! Itu yang ada di pikiran Aruna sekarang ini.

Tanpa berpikir panjang Aruna memberikan sedikit sayatan pada bibir Algarick, Aruna menyayat bibir indah itu seperti sedang melukis dengan tampang tak berdosa nya.

"Selesai. Thanks udah biarin gue nyayat bibir lo itu, tapi kayaknya gue harus buang belati ini deh, soalnya gue najis banget pakai belati yang ada bekas darah menjijikkan lo itu." Ucapnya kemudian pergi begitu saja meninggalkan Algarick yang tengah meringis pelan karena bibirnya terasa perih.

Namun dia tetap tersenyum karena perlakuan Aruna tadi. Algarick menatap tangannya yang tadi sempat bersentuhan dengan tangan milik Aruna. "Masih kerasa." Lagi lagi ia tersenyum, tapi tunggu? Apa yang sedang terjadi pada dirinya? Kenapa tiba-tiba dia seperti terhipnotis oleh kelakuan psycho dari Aruna.

Algarick menggeleng kan kepalanya lalu berjalan meninggalkan taman belakang tadi dengan hati yang senang.

••••

Jia berdiri dari tempat duduknya lalu maju depan untuk mengumumkan sesuatu pada teman sekelasnya. "GUYSSSS! HARI INI MARI KITA PARTY!!!" teriaknya lantang yang bahkan bisa di dengar oleh Kelas sebelah.

"Party dalam rangka apa dulu nihh?" Celetuk Ketua Kelas mereka.

Jia tersenyum lalu melirik ke arah Ghea teman satu bangku Elin. "HARI INI KITA PARTY DALAM RANGKA PUPUSNYA HARAPAN SEORANG GHEA DIKARENAKAN CRUSH NYA SUDAH MEMPUNYAI PACARRR!!!"

"Party pas temen jadian❌
Party pas temen lagi jadi Sadgirl✅" teman sekelasnya hanya menggeleng melihat tingkah absurd dari jia.

Jia mulai berjalan ke arah Ghea lalu menarik tangan gadis itu sambil bernyanyi. "BUANG SAJA MASALAH MU, JANGAN LAH RAGU RAGU, IKUT BERSAMA KU~" mendengar nyanyian dari Jia membuat seisi kelasnya berdiri dan ikut bernyanyi bersama nya.

Aruna hanya menggeleng melihat kelakuan temannya yang satu ini, karena gara gara Jia kelas menjadi sangat heboh dan berisik.

Jia merangkul pundak Ghea lalu melanjutkan nyanyiannya. "BUKA LAH MATA, LIHAT DUNIA, DAN SADARILAH~"

Kini bukan hanya Jia yang bernyanyi, namun seisi kelas pun ikut bernyanyi karena terbawa suasana. "TIADA GUNA, HIDUP SELALU~"

"BERDUKA CITA! MARI BERGEMBIRA" Jia menyolek dagu Ghea sambil bernyanyi.

"HEYYY!" sahut teman sekelasnya.

"GEMBIRA BERSAMA" sahut Ghea mulai ikut bernyanyi juga dan melupakan kesedihannya sejenak.

"HEY HEY!"

Namun teriakan guru membuat mereka semua bungkam dan menoleh ke arah pintu, ternyata ada satu Guru yang datang menghampiri mereka. "ngapain kalian!"

"Dangdutan Pak, kenapa? Mau join kah?" Ucap Aruna menaik turunkan alisnya.

"Sumbang lagu Pak! Sumbang lagu!" Teriak Murid yang berada di Kelas itu.

Guru tersebut berpikir sejenak. "Boleh boleh"

Seluruh anak Kelas 11 Mipa 1 menjadi semakin heboh karena salah satu Guru mereka ikut join.

"Setel lagunya Iwan fals!" Perintah Guru tersebut.

Aruna mulai mengambil speaker lalu memberikan pada Guru itu. "Nih Pak, Bapak pilih sendiri saja."

Beberapa menit kemudian lagu mulai terdengar kembali.

"PERTEMUAN YANG KU IMPIKAN...KINI JADI KENYATAAN" Guru tersebut mulai menyanyikan sebuah lagu namun tiba-tiba mereka semua terdiam karena merasa ada yang aneh.

Jia mengernyitkan dahinya. "Pak? Itu bukannya lagu roma kepala ya?"

Setelah mengatakan itu Jia mendapatkan geplakan dari Aruna. "Roma irama tolol!"

••••

Saat bel pulang telah berbunyi, semua murid sudah bergegas untuk pulang kecuali Jia karena tadi dia mendapat panggilan dari ruang Guru, dia diminta membantu merapikan ruang Guru tersebut, namun karena tidak ingin membantah guru jadinya dia menurut saja.

Setelah selesai merapikan ruang Guru, Jia pun berjalan keluar Sekolah menunggu jemputannya tiba. Namun sudah 1 jam lebih dia duduk di halte samping Sekolah tapi jemputannya belum juga muncul, dia sudah menelfon kakaknya untuk menjemput namun nomor nya tidak aktif, jadinya dia menunggu taxi saja tapi saat sedang menunggu taxi dia melihat ada mobil satu yang menghampirinya.

Jia mengira bahwa itu adalah jemputannya namun dia salah, karena mobil milik kakaknya tidak seperti itu.

Orang tersebut menghampiri Jia yang sedang duduk. "Nunggu jemputan?" Tanya orang tersebut dan hanya dijawab anggukan oleh Jia.

"Lo bisu?" Tanya orang itu bingung karena sejak tadi Jia hanya menatapnya cengo.

"Ga lah, yakali bibir seksoy gue ini ga bisa ngomong!"

Orang tersebut mensejajarkan wajahnya dengan wajah Jia yang tengah duduk. "mau gue anter balik?"

Tanpa ragu Jia menggeleng kan kepalanya. Sial! Baru kali ini dia mendapat penolakan mentah mentah dari seorang gadis.

Ada ide jahil yang muncul di kepala orang tersebut. "Gue denger dari kakak gue yang udah jadi alumni di Sekolah ini katanya pernah ada hantu cewe di Sekolah ini yang sering berkeliaran kalau Sekolah udah sepi. Kalau dia sampai nemuin orang yang lagi sendirian dia bakal ngajak orang itu ke alamnya buat dijadiin temen, katanya muka dia itu ancur, terus matanya penuh sama belatung." Bohong orang itu untuk menakut nakuti Jia, bisa dia liat wajah Jia yang tadinya santai sekarang berubah menjadi ketakutan.

Lelaki itu lalu berdiri tegak sambil menatap wajah ketakutan milik Jia. "Kalau ga mau ga usah, gue balik duluan." Lelaki itu kemudian meninggalkannya namun Jia langsung berdiri dan berjalan dibelakang lelaki itu namun kakinya tersandung batu hingga dia menarik baju lelaki tadi yang membuat lelaki itu menoleh ke belakang, niat Jia menarik kemeja lelaki itu agar dia ada pegangan dan tidak jadi terjatuh. Namun semesta berkata lain, lelaki itu malah hilang keseimbangan lalu terjatuh dengan posisi dia berada di bawah sedangkan Jia berada di atasnya.

Namun saat Jia membuka mata dia kaget karena ada sesuatu yang lunak menempel di bibirnya. Matanya terbelalak kaget saat tersadar akan posisi mereka saat ini.

Jia buru buru bangun dengan wajah yang memerah bak kepiting rebus. "S-sorry, gue ga sengaja sumpah" ucapnya sambil menunjukkan kedua jarinya berbentuk ✌️.

"Lo sengaja?" Tanya lelaki tadi.

"Ga lah gila! Enak aja lo!" Bantahnya sambil mengusap bibirnya untuk menghilangkan bekas bibir lelaki tadi.

"Tanggung jawab." Singkat lelaki tadi sambil berdiri.

"Apaan dah? Emang gue hamilin lo apa?!"

"Karena lo udah berani nempelin bibir lo ke bibir gue tadi, jadi lo harus tanggung jawab. Jadi babu gue selama waktu yang gue tentukan."

Jia menatap lelaki itu sinis. "kan ga sengaja goblok! Lagian salah lo sendiri tadi!"

Lelaki itu berjalan maju ke arah Jia sambil menyentuh bibir milik jia. "Karena kalau ga, gue buat lo hamil anak gue sekarang." Ancamnya yang membuat jantung Jia berdetak tak beraturan karena sangat takut dengan lelaki di hadapannya ini.

Jangan lupa vote dan komen, love u gurl!

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now