ANTAGONIST GIRL : 45 | STOP SPOILER!

68.3K 5.6K 1.4K
                                    

Typo bertebaran!

Tolong jaga ketikan sebelum berkomentar!

Anw, kalian nungguin aku up gak sih?

"Ada yang terpaksa menjadi jahat agar ia dibenci, agar suatu saat ketika ia pergi, tak akan ada air mata, melainkan kebahagiaan"

••••

"ZIDANN!" Teriakan itu mampu membuat orang orang berbadan kekar itu berhenti untuk menyiksa laki-laki yang kedua tangan dan kakinya sedang di ikat rantai panas.

Gadis itu mempercepat langkah kakinya untuk masuk kedalam mansion itu dengan air mata yang telah bercucuran di pipinya.

"Minggir lo semua!" Tangannya mendorong satu persatu orang yang masih gencar untuk memberikan cambukan pada laki-laki yang sudah tak berdaya itu. "Zidan...buka mata lo!" Mata gadis itu memerah ketika melihat Ravel yang berada di depannya ini tak merespon apa-apa. "APA YANG UDAH LO LAKUIN KE DIA ANJING??!!" gadis itu berbalik ke arah 2 orang yang sedang berdiri anteng menggunakan topeng sembari menonton adegan penyiksaan ini dengan santai, seakan akan, hak yang sedang terjadi di depannya ini hanyalah sebuah drama.

"Keluar dari sini." Ucap orang misterius itu.

Beberapa orang telah memegang kedua tangan Aruna kuat lalu membawanya keluar dengan sedikit seretan karena Aruna yang tak berhenti untuk memberontak.

"LEPASIN DIA BANGSAT!!!"

"INI GAK SESUAI DENGAN PERJANJIAN KITA!" Suara Ravel tiba-tiba menggelar di mansion itu dengan darah yang terus keluar dari mulutnya karena terus menerus di cambuk di bagian perutnya "LO JANJI GAK BAKAL NYENTUH DIA BAHKAN SEUJUNG RAMBUT PUN!"

Benar juga. Ini tidak sesuai dengan perjanjiannya. Baiklah, ia akan berbaik hati untuk mengabulkan permintaan laki-laki yang sedang berusaha mengumpulkan tenaganya itu "Stop. Jangan seret dia. Cukup halangi agar tidak menggangu misi terakhir kita. Biarkan gadis pengacau ini menyaksikan siksaan yang diberikan kepada orang yang telah mengorbankan segalanya untuk dia."

"ARRRGHHH!" Teriakan Ravel berhasil mengalihkan pandangan Aruna yang sejak tadi fokus mendengarkan apa yang orang bertopeng itu katakan.

Tidak bisa menahan amarahnya sendiri, gadis itu kini mengeluarkan belati yang tersembunyi di balik seragam sekolah nya itu.

Aruna menancapkan belati itu pada bagian lengan dan punggung orang orang yang kini sedang menghalanginya.

1 tancapan.

2 tancapan.

3 tancapan.

Apa ini?! Orang-orang yang Aruna tusuk itu sama sekali tak merasa kesakitan. Bahkan, tubuh mereka semua tak mengeluarkan darah sedikitpun.

Salah satu orang yang bertopeng itu mendekati Aruna yang sedang menatap belati nya bingung. "Biar saya ingatkan, dunia yang kamu tempati saat ini adalah ciptaan saya. Saya lah yang mengendalikan segalanya disini."

"Lihat laki-laki bodoh itu...dia sangat payah. Dia meminta pada saya agar diberi waktu beberapa saat untuk melakukan satu rencana. Sebelum dia saya hilangkan dari dunia novel ciptaan saya ini, dia ingin membuat kamu membencinya. Dia melakukan segala cara agar kamu bisa membencinya, sehingga di saat dia menghilang, bukannya menangis, kamu akan gembira karena orang yang telah kamu benci kini menghilang. Bagaimana? Rencana yang bagus bukan? Namun...dia sangat bodoh. Padahal, saya sudah beri waktu cukup lama, tapi dia tetap gagal melakukan rencananya. Benar benar bodoh." Lanjutnya.

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now