ANTAGONIST GIRL : 44

44.7K 5.3K 723
                                    

Typo bertebaran!

Tolong jaga ketikan sebelum berkomentar!

••••

Tap tap tap!

"Permisi anak-anak! Ibu mau tanya, di kelas ini siapa aja yang tidak hadir?"

Seisi kelas XI IPA 1 mengarahkan pandangannya pada guru yang tiba-tiba masuk ke kelas mereka itu. "Eungg, siapa ya? El! Lo tau siapa aja yang gak hadir?" Tanya Dava ketua kelas mereka.

Dapat dilihat, Elin sedang berjalan-jalan menghitung murid yang ada di kelas nya dengan telaten agar tak ada kesalahan. "Pas. Semuanya hadir Dav,"

Bingung dengan jawaban yang Elin berikan pada guru itu, Aruna akhirnya menoleh ke belakang dengan pandangan tertuju pada bangku milik Algarick. Tidak ada Ravel disana, melainkan Edgar lah yang menduduki bangku milik Ravel.

"Maaf buk, tapi kayaknya ada kesalahan. Ada satu murid yang tidak datang," semua mata tertuju pada Aruna saat itu. Gadis ini sedang mengigau atau bagaimana? Jelas jelas, murid di kelas mereka datang semua!

Dava mengerutkan keningnya bingung. "Lo ngomong apaan dah Run? Emang siapa yang gak hadir? Coba liat semua bangku, udah keisi semua,"

"Itu, yang duduk di samping Algarick itu Ravel, terus Edgar duduk sama Bisma buk! Terus murid yang satu itu...saya gak tau dia siapa. Mungkin dia salah kelas?"

"Jadi yang bener yang mana?"

"Absen satu satu aja buk!" Seru Jia yang sudah mulai kebingungan juga, ia tidak paham dengan yang dikatakan Aruna. Jelas jelas, murid yang duduk bersama Bisma itu adalah murid yang memang berasal dari kelas ini.

Guru itu mengangguk dan mengambil absen kelas pada Dava, Sete itu ia mengabsen satu satu murid di kelas itu, dan anehnya lagi...pas. semua murid telah disebutkan namanya, dan benar benar tak ada nama Ravel.

Tunggu! Kenapa gadis ini jadi memikirkan laki laki brengsek itu? Sepertinya ada yang salah dengan otak Aruna. Harusnya ia senang kan jika Ravel tak hadir? Tak ada yang akan membuatnya muak walau hanya sebentar.

"Lo belum sarapan?"

Mendengar suara itu, Aruna mendongak dan mendapati Algarick tengah berada di samping bangku milik Aruna sembari menatapnya lekat.

Aruna membuang muka ke arah lain, entahlah, ia masih benci dengan laki laki satu ini. "Lo pucat banget, ke kantin aja sama Bisma kalau lo gak mau sama gue, Na"

"Traktir gue, Na!" Ujar laki laki yang sedang berjalan dari arah belakang ke arah bangkunya.

Aruna mendongakkan kepalanya menatap Bisma. "Gue mager..." Ucapnya cengar cengir tidak jelas.

"Sini gue seret, Na"

"Stres" sinis Elin melihat tingkah Bisma.

Bisma menarik tangan Aruna hingga gadis itu berdiri.

"Ih! Babi ya lo?! Jangan di tarik kayak gitu anjg! Liat tuh! Tangannya anak gue jadi merah! Lo mau gue cosplay jadi malaikat pencabut nyawa buat Lo?!" Desis Jia sembari memukul tangan Bisma menggunakan penggaris besi miliknya.

"Sabar brodii, gak sengaja tadi..." Ucapnya sambil mengusap tangannya yang terkena pukulan dari penggaris milik Jia tadinya.

"Udah lah ayo!" Aruna kemudian berdiri dan berjalan menuju kantin untuk sarapan, namun di tengah-tengah perjalanan mereka berdua, Aruna melihat ada sebuah amplop dengan hiasan gambar kupu-kupu yang sedang melayang ke arahnya. Aneh, kenapa benda itu bisa terbang?

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now