ANTAGONIST GIRL : 2

135K 14.8K 1K
                                    

Setelah beberapa menit, Jiana dan Elina tiba tiba muncul dari balik balik pintu. "Na? Kita masuk gapapa kan?" Aruna mengangguk sambil tersenyum simpul.

Jika semua orang menjauhi Aruna karena sikapnya yang selalu semena mena itu, maka Jiana dan Elina berbeda. Mereka berdua selalu menemani Aruna dalam suka maupun duka. Hanya mereka yang selalu mendukung Aruna disaat semua orang menghakiminya. Jiana dan Elina selalu menjadi Rumah bagi Aruna, selalu meminjamkan bahunya untuk sandaran Aruna. Jiana Elina dan Aruna sendiri telah bersahabat sejak mereka kecil.

Note! Mulai sekarang kita panggil Amara dengan sebutan Aruna, biar kalian ga ling lung.

"Lo mau kita buat perhitungan apa sama dia?" Kali ini Elina lah yang menyaut. Dia yang dimaksud adalah seseorang yang telah membuat sahabat mereka terbaring lemah di atas brangkar rumah sakit.

Aruna menggeleng. "Ga usah berbuat apa apa. Gue yang bakal buat perhitungan sama bajingan kecil itu" Ucapnya yang diiringi senyum miring yang membuat Elina dan Jiana bergidik ngeri.

Entah kenapa Elina dan Jiana merasa ada hal aneh yang menimpa Aruna. Mereka berdua merasakan aura yang di bawa oleh Aruna kali ini berbeda dari sebelumnya, cara bicara, dan tatapan mata bak elang yang amat tajam itu seperti siap memangsa siapa saja yang berani mengusik ketenangannya.

Setelah hening beberapa saat, Jiana kembali heboh saat membuka hp nya. "Kyaaaaaa! El! Na! Liat!" Hebohnya memperlihatkan handphone nya ke arah wajah Aruna dan Elina secara bergantian. "Gue harap lo jangan berbuat yang macam macam lagi setelah ini, Na. Gue ga mau lo celaka lagi gara gara Alga." Ya! Yang membuat mereka heboh itu adalah Algarick yang memposting foto dirinya sendiri dengan foto milik Shaveera, dengan posisi mereka sedang berpelukan.

Aruna hanya menatap datar ke arah layar handphone milik Jiana. "Terus? Hubungan nya sama gue apa?" Tanyanya dengan alis yang terangkat sebelah.

Jiana dan Elina melotot mendengar ucapan sahabat nya itu. "Watdepak men! Lo ngomong apa tadi? Hubungannya sama lo apa? Harusnya kan lo sekarang lagi jadi cacing yang kepanasan, kok sekarang?..." Bingung Jiana

"Ga peduli. Muka mirip kadal aja banyak tingkah" Jiana dan Elina melotot kaget sembari saling pandang karena kalimat yang terlontar dari mulut Aruna.

Aruna menatap ke dua sahabatnya itu. "Gue udah boleh pulang kan? Bosen di rumah sakit mulu, pake yang jenguk ga tau diri lagi, Dateng tapi ga bawa makanan, ck!" sindirnya sambil melirik ke dua gadis di samping brangkar nya itu.

"Si anjg malah nyindir. El! Pesenin dia martabak telur sekalian sama gerobak gerobaknya!" Suruh Jiana memberikan kartu Atm miliknya pada Elina.

Elina sendiri hanya menatap sinis ke arah Jiana, sahabat nya ini memang selalu menjadikan segala hal sebagai bahan candaan. "Ngaco! Mending lo tanya ke Dokternya, kapan Aruna bisa pulang."

"Siap laksanakan Buk Bos!"

••••••

Sudah 4 Hari setelah kepulangan Aruna dari rumah sakit, Hari ini adalah hari pertama Amara masuk sekolah sebagai Aruna. Lihat saja, kali ini dia akan membukam mulut orang orang yang selalu merendahkan dirinya. Bagaimana pun Amara saat di dunia nyata itu adalah Murid Berprestasi walaupun kadang berbuat ulah.

Sebenarnya Amara telah mengubah tampilan Aruna, dari warna rambut, pakaian dan cara ber Make Up nya.

Aruna menatap dirinya di cermin yang telah siap untuk ke sekolah. Dia mengganti seragam ketat milik Aruna dgn seragam yang agak Oversize di badannya, namun belum dia pakai, sebab mulai hari ini dia akan menggunakan motor Sport bukan lagi mobil, soal motor memang Aruna sudah menyuruh asistennya untuk memesankan dia motor Sport, jadinya dia harus memakai celana jeans hitam dan jaket yang memberikan kesan Badgirl padanya, dia akan mengganti pakaian yang ia kenakan nanti saat sampai di sekolah. Soal wajah dia hanya memakai Skincare lalu di tambah dengan Tone Up Cream setipis mungkin setelah itu memakai Lip Balm agar bibirnya tidak pucat.

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now