ANTAGONIST GIRL : 42

38.8K 5.4K 1K
                                    

Typo bertebaran!

Harap bijak dalam mengomentari!

ragu untuk koreksi jika ada yang salah ya, asal pakai bahasa yang baik.

••••

Ravel menatap dua orang yang sedang berjalan berdampingan di koridor sekolah itu. Terlihat bahwa mereka berdua sedang berbincang asik. Ingin marah, namun apa hak nya? Ia juga lah yang menyebabkan Aruna seperti itu.

Ravel membopong tubuh Aluna lalu membawanya ke uks, setelah itu ia pergi ke kelasnya untuk menyusul 2 orang yang sempat membuatnya terbakar api cemburu tadinya.

••••

Mata Ravel tak pernah lepas dari Aruna yang sedang duduk anteng di bangku bagian depan. Namun tatapannya pada Aruna tiba-tiba sirna saat guru menyebut namanya. "Ravel dan Aruna!"

Suara itu mampu membuat tubuh Aruna dan Ravel menegang secara bersamaan. Apa mereka berdua melakukan kesalahan?

"Ada apa ya pak?" Tanya Aruna bertanya pada guru itu. Jujur saja, ia tak memperhatikan guru itu sejak tadi karena ia merasa gelisah. Entah kenapa ia merasa bahwa ada bahaya yang sedang mengintainya saat ini. Lagi-lagi ia merasa di awasi.

Guru itu menunjuk ke arah depan papan tulis. "Kalian berdua berpasangan untuk menghafal sistem gerak beserta nama latinnya di depan."

Sial sekali! Baru saja Aruna akan berdiri, namun niatnya itu kembali ia tunda karena suara Ravel. "Saya udah dapat pasangan pak."

Algarick menatap heran ke arah Ravel. Tumben sekali orang satu ini tidak mau terlibat dalam sesuatu yang berhubungan dengan Aruna. "Ken---" belum sempat Algarick berucap, namun Ravel sudah memotongnya.

"Saya sama Algarick." Bisma Edgar dan juga Algarick saling pandang. Ada apa dengan sahabatnya yang satu ini? Apa pertengkarannya dengan Aruna begitu serius?

Aruna melirik ke arah Ravel, namun Ravel hanya menatap datar ke arahnya beberapa saat. Dan setelahnya, laki-laki itu memutuskan kontak mata  denganAruna. Ada apa dengan Ravel? Harusnya, Aruna lah yang marah disini! Kenapa jadi terbalik seperti ini?

"Baiklah, kalau begitu, Aruna berpasangan dengan Dava saja."

Setelah itu, Aruna dan Dava berdiri lalu menghafal. Dava cukup terkejut karena Aruna sangat lancar saat menghafal. Padahal, tadinya anak-anak kelas mereka hanya diberi waktu selama 10 menit untuk menghafal dan Aruna menghafal itu dengan sangat lancar. Belum tahu saja dia, bahwa Aruna sudah pernah mempelajari semua ini dulunya. "Kece anjr! Padahal cuma dikasih waktu 10 menit tapi lo hafalannya udah selancar itu, bagi tips sabi nih"

Aruna hanya tersenyum simpul. "Lo harus mati dulu Dav, habis itu hidup lagi. Baru lo bisa kayak gue."

Dava yang mendengar hal itu hanya tertawa, lucu juga candaan gadis ini. "Ngaco lo!"

Andai Dava tahu, bahwa yang sedang berada di depannya ini bukanlah Aruna, apa ia akan percaya?

Candaan mereka terhenti saat ada seorang laki-laki yang lewat dan mengatakan sesuatu yang sangat tak enak untuk didengar. "Jadi cewek itu jangan kegatelan!"

Aruna memutar tubuhnya ke arah suara itu. Dan dia menemui Ravel tengah berjalan ke luar kelas. Karena tak terima atas perkataan itu, Aruna mengikuti kemana perginya Ravel. Laki-laki itu ternyata pergi ke uks.

Ceklek!

Pintu ruang uks itu terbuka, terlihat, ada Ravel dan juga Aruna yang ikut dibelakangnya. "Keluar."

ANTAGONIST GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang