ANTAGONIST GIRL : 14

84.6K 10.4K 320
                                    

Ting!

Aruna membuka handphone miliknya ketika dia mendapatkan notif dari nomor tak di kenal.

0834××××××××
Hati hati. Dia bisa muncul kapan aja.

Aruna mengerutkan keningnya bingung. Siapa orang ini dan apa maksudnya?

Aruna C.W
Maksud lo?

0834××××××××
Gue bilang hati hati Aruna, jangan sampai kejadian itu terulang lagi. Jangan lalai lagi.

Aruna C.W
Lo siapa? Dan...mksd lo apa?

Aruna benar benar bingung. Belakangan ini banyak sekali kejadian aneh yang menimpa dirinya. Mulai dari Ravel dengan kemisteriusannya, beralih ke Algarick yang tiba-tiba sering bersikap aneh padanya, lalu teror yang ia dapatkan, dan masih banyak lagi teka teki yang harus dia pecahkan. Rasanya, kepala aruna saat ini ingin meledak saat ini juga. Begitu banyak misteri yang harus ia ungkap.

Ia kira, dengan bertransmigrasi ke dalam novel maka dia akan mendapatkan kehidupan ke dua dan menjalani itu dengan tenang, namun ia salah, se anti mainstream apapun kehidupannya dulu, tetapi kehidupan nya di dunia novel ini lebih menguras tenaga nya! Dasar penulis sialan! Sepertinya dia sengaja membuat aruna tersiksa.

0834××××××××
Tetap fokus ke misi awal lo! Yang lo liat di hp itu cuma pengalihan semata biar lo tersurut emosi, jangan lakukan sesuatu yang bisa membuat amarah lo makin menjadi. Karena itu bakal buat kemenangan mereka semakin dekat.

Aruna C.W
Anak anjg! Lo siapa setan! Lo juga pasti mau neror gue kan? Lo mata mata?! Asu! Sini lo bngst! Serlok!

Aruna C.W
Pulang lewat mana lo hah?! Baywan kita sini jancok!

Aruna C.W
Di bayar berapa lo sama tuh orang buat mata matain gue?! Gue bisa bayar lo lebih dari dia! Jadi stop buat mata matain gue!

0834××××××××
Damn! Why u so cute babe?

Aruna C.W
Ga usah ngalihin pembicaraan! Lo siapa! Dan kenapa lo ngomong kayak tadi! Kasih tau gue siapa bos lo?! Gue janji bakal gue beliin lo 3 pulau, 2 lamborghini, 6 mansion, 2 heli, sama 4 perusahaan atas nama lo.

0834××××××××
Istirahat. Jangan lupa minta maaf sama kakak lo, kasian dia habis lo bentak tadi.

Aruna tak membalas lagi pesan dari nomor tak dikenal itu. Dia memilih untuk tidur namun ia ingat bahwa tadi ia sempat membentak sang kakak, apa dia harus meminta maaf? Lagi pula itu bukan salah Aluna, dia malah berniat baik karena mau menenangkan Aruna namun aruna malah membentak nya.

Tapi tunggu? Darimana orang itu tau bahwa dia habis membentak Aluna tadi.

Aruna beranjak dari tidurnya lalu berjalan ke arah kamar milik Aluna.

Tok tok tok!

Aruna mulai mengetok pintu kamar itu namun tak ada sahutan dari sang pemilik kamar. Jadinya Aruna menyusup saja ke dalam, salah sendiri bukan? Karena tidak membukakan pintu untuknya.

Ternyata pemilik kamar sedang tertidur nyenyak, namun saat aruna mendekat, dia melihat ada bekas air mata di wajah kakaknya itu. Oh tidak! Apa kakak nya menangis karena di bentak olehnya tadi?

"Dasar cengeng!"

Aruna lalu memperbaiki selimut aluna, ia menaikkan selimut itu sampai sebatas dada Aluna lalu memandang wajah cantik milik Aluna sejenak. "lo cakep lun. Walaupun masih cakepan gue sih tapi gapapa, gue lagi baik, jadinya gue muji lo, dan gue minta maaf soal tadi juga." Setelah mengatakan itu aruna keluar dari kamar itu lalu menutup pelan pintu kamar Aluna agar tak mengganggu tidur pemilik kamar itu.

Setelah Aruna pergi, Aluna langsung bangun dari tidurnya lalu menampar pelan pipinya beberapa kali. "ini aku mimpi? Tadi itu Aruna bener bener nyamperin aku kan?" Aluna tersenyum senang saat mendapat perhatian kecil dari adiknya itu, walau bagaimanapun, Aruna adalah adiknya, dia sangat menyayangi Aruna namun Aruna selalu membencinya karena ia lebih di sayang oleh ke dua orang tua Aruna, padahal dirinya hanyalah anak angkat dari mereka.

Harusnya Aruna lah yang mendapat kasih sayang itu, namun ini malah sebaliknya, Aruna lah yang dianggap anak angkat disini.

••••

Saat Aruna akan menutup ke dua matanya, ada ketukan di pintu kamarnya yang membuatnya berdecak sebal pada orang yang menggangu waktu istirahatnya itu.

Aruna berjalan ke arah pintu lalu membukakan pintu untuk orang yang mengetuk tadi, namun yang muncul adalah orang yang paling di benci Aruna asli. Ya papanya.

Aruna memandang pria berjas itu dengan pandangan bertanya. "papa dengar nilai kamu belakangan ini naik? Bahkan wali kelas kamu menghubungi papa, katanya kamu selalu mendapatkan nilai tertinggi di kelas kamu? Apa itu benar?" Tanya pria paruh baya itu.

Aruna menatap datar ke arah pria yang berdiri di hadapannya ini. "kalau iya kenapa?"

"Papa senang jika itu terjadi, papa harap kamu mempertahankan nilai kamu, dengan begitu kami tidak akan malu jika mengakui bahwa kamu adalah anak dari keluarga Winnelson"

Aruna memutar bola matanya malas. "saya tidak peduli, mau anda anggap atau tidak pun itu bukan urusan saya. Tapi saya bisa jamin bahwa anda akan menyesal karena telah memperlakukan saya layaknya binatang di keluarga ini. Silahkan pergi karena saya muak melihat wajah menjijikkan anda itu."

Papanya menggeram marah saat diperlakukan seperti itu oleh anak nya sendiri, oh tunggu? Sejak kapan pria itu menganggap Aruna sebagai anaknya?

"Jaga ucapan kamu Aruna! Kamu adalah putri dari keluarga Winnelson! Berbicaralah dengan sopan, apa ini yang papa ajarkan pada kamu?! Papa pikir, kamu telah gagal menjadi seorang putri dari keluarga Winnelson."

Aruna terkekeh geli mendengar itu "anda lah penyebab saya bisa menjadi iblis seperti sekarang ini. Selama saya hidup...anda tidak pernah mengajarkan hal baik pada saya, anda selalu memperlakukan saya bak binatang di rumah ini. Jadi...ajaran yang mana yang perlu saya praktekkan kepada anda?"

Nafas Aruna memburu setelah mengatakan hal itu, sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa air mata aruna akan menetes setelah mengatakan hal itu tadi.

Jangan lupa vote dan komen, love u gurl!

                              Spam next disini ya!

ANTAGONIST GIRL Where stories live. Discover now