Chapter 22 : Fiend

18.5K 1.7K 324
                                    

Holaaa! Part ini aku dedikasikan untuk linaprak

And thank you for ur voments all!Happy Reading ❤️

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

And thank you for ur voments all!
Happy Reading ❤️









He is Gabrielle...
Who hasn't heart...
Beast, evil, rough, merciless...
Is he God or Fiend?







Gabrielle's Mansion | Turin, Italy.
04.19 PM.

"Bagaimana bisa kau diberhentikan sebagai pelayan pribadinya?!" bentak pria itu kesal. Sesekali ia melirik sekeliling, memastikan tidak ada yang mendengar.

Beatrice mengerang kesal. "Kau pikir apa? Aku baru saja masuk kamarnya dan dia langsung berteriak padaku!"

Pria itu mengacak pinggang. "Kau pasti menyarankan hal bodoh padanya!"

"Ck, Aldo! Aku hanya melakukan pekerjaanku seperti katamu, berteman dengannya maka aku akan kaya raya dan selalu dilindunginya seperti Maria!"

"Tuan Nicolo akan marah jika mendengar hal ini!" gumamnya tidak mendengarkan.

Beatrice mendesah kesal. "Aldo, kita berada di kubu yang sama, jadi bekerjasamalah!"

Aldo mengacak-acak rambutnya. "Kau bodoh!"

"Ada apa ini?" Suara itu tiba-tiba mengagetkan keduanya, setelah mendapati Ace, mereka mengusap-usap dada menenangkan jantung. "Kau Beatrice, mengapa kau masih di sini? Bukankah seharusnya kau melindungi Nona?" tanyanya tajam.

"Tuan, Nona mengusirku, katanya jangan tunjukkan wajahku lagi padanya," rengek Beatrice memohon bantuan. Ace hanya mengangkat sebelah alis, menandakan Beatrice harus berbicara lagi. "Nona kesal padaku karena... aku menyarankan hal yang tidak dia sukai," ucapnya mengecil di akhir kalimat.

Ace memutar mata. Wanita ada-ada saja. Tidakkah Letizia tahu bahwa ditugaskannya Beatrice untuk menjaganya adalah wanita itu La Righello yang berarti mengerti bela diri, tidak seperti Maria. "Tetap berada di sisinya, jika dia bertanya, maka katakan itu atas perintahku," ucapnya melenggang pergi ke lapangan penerbangan, karena sebentar lagi Gabrielle akan kembali setelah satu hari di Roma dan dua hari di Milan.

"Ace Albrecht!"

Ace sontak berhenti melangkah, mendengar nama lengkapnya disebut. Ia membalikkan tubuh seiring memutar mata. Itu suara Massimiliano. Pria brewok itu terlihat marah dan menarik kerah Ace dengan kasar. "You'll pay for this!"

Ace masih tenang. "Apa maksudmu?"

"Jangan berlagak bodoh! Orang kepercayaanku di Moncalieri tidak mungkin korup! Pasti kau yang merencanakan hal ini agar kepercayaanku dicabut Tuan L!" bentaknya murka.

Gabrielle's [COMPLETED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant